jpnn.com - BATAM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedih mengetahui upah wartawan di wilayahnya. Kader PDI Perjuangan itu pun berencana membuat standar gaji untuk kuli tinta di Jawa Tengah.
"Saya dikasih tabel bayaran kuli tinta (di Jateng) itu masih mengenaskan. Jadi saya katakan, ini bahaya untuk sebuah sikap menjaga idealisme. Itu akan sangat rentan sekali," katanya, saat menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) 2015 di Batam, Kepulauan Riau.
BACA JUGA: Konfrontasikan Saja Hasto dengan Abraham Samad
Ganjar mengatakan, perlu digodok semacam upah minimum regional/kota khusus untuk insan pers. "Ini agar mereka masuk dalam jabatan yang prestisius, bisa menjaga idealismenya. Tentu ini yang kita harapkan," lanjut Ganjar.
Saat ditanya berapa nominal yang akan diatur, Ganjar masih enggan menyebutkan. "Tidak tinggilah, tapi cukup. Idealnya kalian yang hitunglah, kan kalian yang wartawan," lontarnya.
BACA JUGA: Ini Pembenaran Hasto Soal Pertemuan Dengan Abraham Samad
Selain bicara masalah gaji wartawan, Ganjar dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menandatangani sebuah Memorandum of Understanding (MoU) untuk membuat sekolah formal di bidang jurnalistik.
"Saya dan teman-teman PWI Jateng memelopori, dan teman-teman PWI Pusat datang juga, untuk sekolah jurnalis. Harapan kita moralitas jurnalis akan kita bangun bersama-sama, idealisme akan kita bangun bersama-sama. Mudah-mudahan ini bagian dari spirit kaderisasi pers-pers yang nantinya akan hebat," pungkas Ganjar. (rmo/jpnn)
BACA JUGA: Kubu BG Siap ââ¬ÅTelanjangiââ¬Â KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Usut Dugaan Kejahatan Seksual Penyanyi Memori Daun Pisang
Redaktur : Tim Redaksi