jpnn.com, YOGYAKARTA - Pakar Kebencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Suratman mengapresiasi aksi tanggap dan cepat yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setelah mengetahui terjadi erupsi Gunung Semeru.
Ganjar Pranowo langsung mengirimkan bantuan logistik dan tim sukarelawan ke Jawa Timur untuk membantu penanganan korban erupsi Semeru.
BACA JUGA: Jateng Dapat Penghargaan Lagi, Ganjar Pranowo: Terima Kasih Atas Keseriusannya
"Saya mengikuti sejak dulu, Jateng itu kerap memberi bantuan untuk daerah lain yang terkena bencana. Ada untuk Lombok, Palu dan lainnya. Jateng sangat peduli terkait kebencanaan di Indonesia. Saya kira itu mungkin sudah jadi policy yang ditetapkan Ganjar. Menurut saya itu sangat oke," kata Prof Suratman.
Menurutnya, hal yang dilakukan Ganjar menunjukkan wajah bangsa Indonesia yang selalu tolong menolong dan bergotong royong dan patut ditiru oleh daerah lain.
BACA JUGA: Sudah 2 Tahun Ganjar Pranowo Merindukan Habib Syech, Akhirnya..
Di tengah kondisi daerah lain kesusahan, saling mengulurkan tangan adalah karakter kebangsaan yang perlu dilestarikan.
"Ganjar menerapkan nilai-nilai luhur nenek moyang tentang gotong royong, berpancasila dan berempati. Ini wajah Indonesia, ini karakter Indonesia," jelasnya.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Kesal Masih Ada Praktik Pungli, Bisa Capai Rp3 Miliar
Menurut Prof Suratman, dalam hal kebencanaan tidak boleh ada ego sektoral kewilayahan. Semua harus satu komando untuk kemanusiaan.
"Tidak boleh soal bencana dikaitkan dengan otonomi daerah. Nggonku ya nggonku (wilayahku ya wilayahku). Tidak boleh seperti itu, kacau nanti. Semua harus bergerak, saling tolong menolong dan bergotong royong," imbuhnya.
Apa yang dilakukan Ganjar, lanjut Prof Suratman, adalah wujud melestarikan nilai-nilai Keindonesiaan, nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai empati.
Jika itu dilakukan oleh semua pihak, maka Indonesia menurut Prof Suratman akan menjadi negara tangguh bencana.
"Indonesian itu berada di ring of fire, sama dengan negara lain misalnya Filiphina, Jepang dan lainnya tetapi Indonesia lebih punya keunggulan kultural, sosial dan lainnya yang terus hidup di masyarakatnya sampai kini," pungkasnya.
Hal senada disampaikan Pakar Sosial Universitas Katolik (Unika) Soegidjapranata Semarang, Hermawan Pancasiwi.
Menurut dia, aksi Ganjar memberikan bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru murni aksi solidaritas dan kemanusiaan.
"Terlepas apakah orang mengaitkan ini pencitraan, itu terserah. Karena setiap orang Indonesia itu punya hak dan kewajiban untuk membantu saudara-saudara yang menderita. Mari kita lihat secara sederhana dan positif, bahwa ini betul-betul aksi kemanusiaan," katanya.
Dia mengapresiasi langkah cepat Ganjar membantu korban erupsi Semeru. Menurutnya, tolong menolong dan gotong royong adalah nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
"Ini semangat otentik asli Indonesia. Apa yang dilakukan pak Ganjar itu kita harus apresiasi. Apalagi, Jatim dan Jateng itu tetangga. Sudah seharusnya kita saling tolong menolong. Jateng juga punya gunung berapi, kalau meletus maka daerah lain juga akan datang membantu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengirimkan bantuan logistik senilai Rp934 juta dan 50 relawan ke Jatim.
Logistik dan relawan itu dikirimkan Ganjar untuk membantu penanganan bencana erupsi Gunung Semeru.
Aksi Ganjar memberikan bantuan kebencanaan ke daerah lain bukan kali ini saja. Sebelumnya, Ganjar juga kerap mengirimkan bantuan ke sejumlah daerah seperti bencana gempa dan tsunami di Palu, banjir Jabodetabek, banjir bandang NTT dan lain sebagainya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia