jpnn.com, JAKARTA - Komunikolog Emrus Sihombing meyakini bacapres Ganjar Pranowo punya keberanian membuat kebijakan luar negeri Indonesia untuk menjaga dan mewujudkan perdamaian dunia.
Dia mengatakan Ganjar Pranowo bisa menjaga posisi Indonesia berperan menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi.
BACA JUGA: Ganjar: Percayalah, Jika Pemimpin Tertinggi tidak Bersih, Pemberantasan Korupsi Sulit Terwujud
"Ganjar Pranowo memiliki kepemimpinan pluralis sehingga menjadi modal sosial dan politik baginya untuk mengambil kebijakan luar negeri kita yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi," kata Emrus.
Pernyataan Emrus berkaitan perang Israel dengan Palestina yang memakan banyak korban.
BACA JUGA: Andi Widjajanto dan Komjen (Purn) Luki Hermawan Masuk TPN Ganjar Presiden, Ini Jabatannya
Menurut Emrus, sampai saat ini belum ada ahli politik, komunikasi politik, huhungan internasional dan perdamaian yang memperkirakan kapan konflik Israel-Palestina berakhir.
Banyak yang menyebut konflik Israel-Palestina sebagai produk hubungan historikal. Pandangan itu bisa jadi ada benarnya. Namun, kata Emrus, jika terus berkaca kepada hubungan historikal sebagai pemicu perang, sulit ada titik temu menuju kesepakatan perdamaian yang permanen antara Israel-Palestina.
BACA JUGA: Hasto Beri Info soal Pengumuman Cawapres Pendamping Ganjar & Pendaftaran ke KPU
Menurut Emrus, untuk menyudahi konflik Israel-Palestina ada dua skema. Pertama, Israel-Palestina mengedepankan kebersamaan dan kemajuan bersama sebagai negara bertetangga.
"Jangan tergoda pengaruh negara lain. Untuk itu, memandang sejarah hubungan kedua negara sebagai catatan masa lalu, bahan evaluasi dan pijakan untuk memperbaiki relasi masa kini dan ke masa depan," ujar dia.
Kedua, setiap negara di luar Israel dan Palestina ikut aktif menjaga perdamaian di muka bumi, sebagaimana diperankan oleh negara Indonesia.
"Indonesia sangat jelas posisinya sesuai konstitusi, yaitu menjaga perdamaian dunia dan berperan menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi," pungkasnya. (flo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi