Ganjar Pranowo: Saya Sedih Juga...

Selasa, 06 April 2021 – 07:11 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara dalam Kongres Berkebaya Nasional 2021 secara virtual. Foto: tangkapan layar YouTube KBN

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai kebaya merupakan salah satu kekuatan dan kultur produk seni budaya bangsa yang harus dipelihara. Bukan hanya dipakai saat momen tertentu.

"Saya sedih juga, karena kebaya ini bagus banget tetapi makin hari kian ke sini pakaian adat kita tidak mendapatkan ruang yang bagus," kata Ganjar Pranowo dalam Kongres Berkebaya Nasional (KBN) 2021 secara virtual, Senin (5/4).

BACA JUGA: Pak Ganjar Dorong UMKM Naik Kelas, Masuk Hotel

Menurutnya, kebaya seharusnya bukan hanya dipakai saat pernikahan atau acara tertentu saja tetapi bisa juga dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya dengan memakai kebaya sehari dalam seminggu di perkantoran atau gedung pemerintahan.  

BACA JUGA: Informasi Sidak Bocor, Pak Ganjar Datang, Semua Kaget

"Misalnya di Jawa Tengah, saya buat surat edaran agar setiap hari Kamis kita (pegawai di Pemprov Jateng) pakai bahasa Jawa," ujarnya.

Menurutnya, dengan sehari masyarakat dibiasakan berbahasa daerah maka ini akan menjadi bahasa Ibu. Itu karena, bahasa adalah kekayaan di nusantara yang juga harus dilestarikan, seperti juga kebaya. 

BACA JUGA: Pendaftaran PPPK 2021: Tendik Honorer Ancam Mogok Kerja, Pendidikan Bisa Kacau

"Nah, ini kebaya, kemudian baju adat bagaimana kita atur agar pelayan publik atau aparatur sipil negara misalnya hari Senin pakai baju dinas, kemudian hari lainnya memakai pakaian adat atau pakaian kasual," ucapnya.

Ganjar mengaku pernah bertanya kepada generasi milenial terkait pendapat mereka soal pakaian dinas gubernur, bupati, wali jota dan aparatur sipil negara (ASN).

Mereka ditanya lebih menyukai yang mana. Apakah pakaian dinas seperti yang biasa dipakai, apakah celana jin dan kaus oblong, batik atau pakai baju safari. 

"Ternyata anak-anak sekarang lebih suka kalau saya itu pakai celana jin, jaket dan kaos oblong. Kata mereka, yang penting pelayanan. Itulah yang saya bilang sebagai kasual birokrasi," ujarnya. 

Birokrasi itu, lanjutnya, yang penting substansinya, bukan bajunya. Di sisi lain, dengan berkembangnya budaya berkebaya di nusantara maka akan membawa manfaat bagi ekonomi.

Usaha UMKM akan berkembang karena mereka akan mendesain dan memproduksi baju-baju kebaya yang bagus serta indah.

Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah melalui kementerian Koperasi dan UKM yang menetapkan fashion sebagai peluang usaha prioritas, untuk ditingkatkan kelasnya. Kebaya menjadi salah satu target fashion yang akan dikembangkan. 

"Persoalannya kini perlu keahlian khusus dalam mengembangkan dan memodifikasinya tanpa meninggalkan pakem dasar sebuah desain bernama kebaya," tandasnya. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler