jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak di SMAN 1 Ungaran di hari pertama pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) Jateng, hari ini.
Kedatangan Ganjar yang mendadak membuat sejumlah guru terkejut. Awalnya, Ganjar dijadwalkan sidak ke SMAN 4 Semarang, SMKN 7 Kota Semarang, MTs Negeri 1 Kota Semarang dan MAN 1 Kota Semarang.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Lho Pemerintah Menyubsidi Orang Kaya? PPPK tidak Aman, Moeldoko Difitnah
Namun, Ganjar membatalkan rencana itu karena tahu informasi sidak telah bocor dan sekolah-sekolah itu sudah mempersiapkan.
"Tidak menyangka Pak Gubernur ke sini, soalnya di jadwal yang beredar kan tidak di sini. Memang tidak ada persiapan, ya ini natural seperti ini," ungkap Kepala Sekolah SMAN 1 Ungaran, Supriyanto.
BACA JUGA: Gereja Baru Jadi Kado Paskah Spesial dari Pak Ganjar, Umat Kristen Terharu
Namun, Supriyanto tidak khawatir dengan sidak Ganjar itu. Sebab, pihaknya sudah mempersiapkan uji coba PTM dengan matang.
"Ya saya tidak takut, karena semua sudah berjalan sesuai yang diharapkan. Bisa dilihat sarana prasarana kami lengkap. Ada tempat cuci tangan, ada garis-garis di lantai untuk mengatur flow anak-anak, jarak meja di kelas sudah ditata dan sebagainya. Kami optimistis PTM akan berjalan baik," terangnya.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Saya Resah dengan Kondisi Ini
Dia menyebutkan ada tujuh kelas yang dibuka dalam uji coba tahap pertama tersebut. Masing-masing kelas hanya diikuti maksimal 15 siswa dengan jam pembelajaran selama 4 jam tanpa istirahat.
"Kami juga melibatkan orang tua siswa untuk memastikan anak-anak aman. Mulai berangkat dari rumah, diantarkan ke sekolah sampai pulang lagi. Protokol itu sudah kami sosialisasikan kepada orang tua siswa dan semoga bisa berjalan dengan baik," tuturnya.
Sementara itu, dari pantauannya ketika sidak, Ganjar mengatakan bahwa persiapan sekolah menggelar uji coba tatap muka sudah matang. Namun, dia mengingatkan agar SOP yang disepakati itu benar-benar berjalan di lapangan mengingat yang paling sulit menurutnya adalah implementasi dari aturan-aturan itu.
"Tadi saya lihat, ketidaksiplinan guru-guru yang berkerumun jaraknya tidak ada satu meter. Ini simpel, tetapi serius dan teman-teman tidak ada yang aware (awas) pada itu," tegas Ganjar.
Kebijakan uji coba PTM itu juga disambut bahagia oleh para siswa, salah satunya Najwa.
Setelah lulus dari SMP dan diterima di SMA, baru kali ini dia merasakan belajar di sekolah. Apalagi, di hari pertama masuk sekolah langsung dikunjungi orang nomer satu di Jawa Tengah.
"Seneng sekali bisa sekolah, karena udah lama nggak masuk sekolah. Apalagi tadi didatangi Pak Ganjar, bangga banget rasanya. Sejak lulus dari SMP dan diterima di sini, baru pertama masuk. Jadi bisa ketemu teman-teman baru," katanya.
Sama dengan siswa lain, Najwa mengatakan kendala sekolah daring memang cukup menyulitkan. Materi yang disampaikan guru seringkali tidak dipahami dengan baik dan siswa sulit mencari penjelasan.
"Kalau di sekolah seperti ini lebih mudeng. Kalau ada yang susah, bisa ditanyakan langsung sama gurunya," ucapnya.
Dia juga berpesan kepada seluruh pelajar di Jateng untuk tetap taat protokol kesehatan. Kesadaran dibutuhkan agar proses belajar mengajar di sekolah tetap bisa dilakukan. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia