Ganjar Pranowo Terharu Melihat Mas Adi Sinahu Hurip Memandikan dan Memeluk ODGJ

Rabu, 03 November 2021 – 23:38 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo bersama Mas Adi Sinahu Hurip. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, JEPARA - Pria paruh baya itu dikenal bernama Muhammad Dardiri. Warga biasanya memanggilnya Mamat. Sejak lama, Mamat yang merupakan warga desa Tlogoweru Demak ini mengidap gangguan jiwa.

Seringkali, dia duduk di atas jembatan saluran air di desanya. Tak ada orang yang berani mendekati, termasuk keluarganya sebab Mamat dikenal galak dan sering membawa sejumlah senjata tajam.

BACA JUGA: Girang Bertemu Ganjar Pranowo, Atlet Sumut: Menggantikan Bapak Edy Rahmayadi

Penampilan Mamat sangat tidak terurus, rambutnya gondrong, kumis dan janggut panjang tak terurus serta seluruh badannya dipenuhi rantai.

Di leher Mamat tergantung rantai yang sangat banyak. Di tangan, kaki, kuku serta telinganya penuh dengan asesoris dari rantai, uang koin dan besi.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Melihat Wajah Kawan-kawan, Kayaknya Kita Menang

Namun, hari ini ada yang berbeda. Mamat kini jadi orang yang bersih. Rambut gondrong gimbalnya dipotong rapi, kuku panjangnya dipotong dan kalung rantai di leher serta aksesoris besi di badannya berhasil dicopot. Mamat kini lebih bersih dan tampan.

Adalah Sukaryo Adi Putro, orang yang peduli pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

BACA JUGA: Natal dan Tahun, Ganjar Pranowo Minta Warga Jateng tak Keluar Kota

Dia adalah pemilik akun Sinahu Hurip di YouTube yang berhasil membujuk Mamat. Namun, kali ini Adi tak sendirian. Dia ditemani Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Ganjar telah lama mengamati sepak terjang Adi dari channel YouYube Sinau Hurip. Dia pun ingin menyaksikan sendiri, sekaligus belajar langsung bagaimana warga Kudus itu memanusiakan ODGJ.

Oleh karena itu, hari ini Ganjar sengaja datang untuk melihat aksi Adi di sela kunjungan kerjanya ke Jepara, Selasa (3/11). Saat Ganjar datang, Adi dan istrinya sedang ngobrol dengan Mamat.

"Wah lha sampeyan lho, pripun kabare (bagaimana kabarnya). Sampeyan ngganteng tenan," sapa Ganjar pada Mamat.

Mamat pun menyapa dengan bahasa yang agak tidak masuk akal. Dia berkali-kali cerita bahwa dulunya dia bekerja sebagai kuli bangunan.

Dia mengaku bekerja membangun gedung 22 lantai. Mamat juga menceritakan bahwa dirinya penggemar dangdut, khususnya Rhoma Irama, Sony Joss, Brodin dan lainnya.

"Ayo nyanyi, jare penggemar dangdut. Lagune Rhoma coba," pinta Ganjar.

Ternyata Mamat hafal benar dengan lagu Bujangan milik Rhoma. Dia bernyanyi di hadapan Ganjar dan warga lainnya. Mamat juga bisa menyanyikan lagu Sri Minggat milik Sony Joss. Suaranya juga sangat bagus.

Dis ela obrolan itu, Adi dan Ganjar membujuk Mamat agar mau dibersihkan. Meski awalnya terlihat agak menolak, tetapi karena aksi Ganjar dan Adi membuatnya mengikuti.

"Ayo manut yo, tak bersihkan. Tak cukur rambut lan brengose ben ngganteng ya (saya potong rambut dan brewoknya biar tampan). Kukune dipotong ya," rayu Adi.

"Ayo manut, sirahe ndingkluk (nunduk), top tenan sampeyan. Ngganteng tenan, koyo penyanyi Korea. Ayo karo cukur nyanyi," hibur Ganjar.

Sesekali Adi memeluk Mamat dengan hangat. Karena perlakuan itu, Mamat menurut saat Adi dan istrinya bernama Heni membersihkan Mamat sekaligus melucuti rantai besi dari tubuhnya. Ganjar yang melihat juga heran dan kagum.

"Ini luar biasa, saya melihat bagaimana Mas Adi dan istri ini bisa membujuk ODGJ. Saya lihat di akunnya di YouTube beliau ini, namanya Sinahu Hurip, bagaimana mas Adi dan istrinya sangat peduli pada ODGJ. Ini hebat sekali, tidak banyak orang yang peduli pada mereka," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, metode dan pendekatan yang dilakukan Adi dan istri pada ODGJ sangat luar biasa. Dia bisa mengajak ngobrol, memeluk dan aksi lain yang membuat ODGJ nyaman.

Setelah berhasil, kemudian dibersihkan dan diurus kependudukannya supaya bisa dimasukkan ke rumah sakit jiwa atau dikembalikan ke keluarga.

"Kemarin saya ketemu dengan persatuan dokter jiwa. Saya ceritakan tentang kisah Mas Adi ini. Ini momentum bagi kita untuk kita peduli pada orang-orang seperti Mas Adi. Ini harus terus kita dorong, agar semua peduli pada ODGJ," tambahnya.

Sementara itu, Adi mengaku dia dan istrinya memang senang mencari ODGJ di jalanan. Mereka keliling untuk mencari, dan ketika ketemu langsung didekati, dibersihkan dan dibawa ke rumah sakit jiwa atau dikembalikan ke keluarganya.

"Suka dukanya banyak, kadang butuh waktu berjam-jam untuk pendekatan. Kami berusaha menggali jati dirinya. Biasanya ritual saya kasih salam, salaman kemudian saya peluk. Biar mereka lebih nyaman," ucap Adi.

Aksinya itu diunggah di akun Sinahu Hurip miliknya di YouTube. Selain itu, dia juga unggah di medsos miliknya. Seringkali, ada komentar netizen yang kenal dengan ODGJ yang diurus Adi.

"Jadi kami sering mengantar ODGJ kembali ke keluarganya, sampai ke Tangerang, Tasikmalaya dan lainnya," jelasnya.

Sampai sekarang sudah ada 87 ODGJ yang berhasil dipulangkan Adi ke keluarganya. Sementara lainnya ia masukkan ke rumah sakit jiwa terdekat.

"Senang saja membantu, kan, tidak banyak yang mau mengurusi ini. Memang bau, tetapi ya memang saya niati agar mereka ODGJ di jalanan bisa terawat bahkan bisa bertemu keluarganya. Di Purworejo itu, ada ODGJ yang hilang selama 30 tahun, berhasil kami temukan dan kami antar ke keluarganya di Purbalingga. Senang sekali rasanya," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler