Hari Pers Nasional

Ganjar Pranowo Tersentak Mendengar Ada yang Berhenti Terbit

Senin, 08 Februari 2021 – 18:59 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tersentak saat mendengar Koran Tempo menghentikan penerbitan versi cetak saat pandemi COVID-19.

Saat ini, Koran Tempo fokus dalam pengembangan di sektor digital.

BACA JUGA: Jelang Hari Pers Nasional, Menteri Yasonna Beber Pengalamannya Jadi Loper Koran

"Tiba-tiba saya kaget mendengar Koran Tempo setop versi cetak, beralih ke digital," kata Ganjar secara virtual pada Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka Hari Pers Nasional 2021 di Jakarta, Senin (8/2).

Ganjar memang menyadari pandemi mengakibatkan banyak media cetak yang tidak beroperasi.

BACA JUGA: Ketum PWI Umumkan 3 Agenda Hari Pers Nasional 2021

Namun tetap saja politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tidak menyangka media massa besar seperti Koran Tempo turut kena dampaknya.

"Dengan membaca ini saya terkaget-kaget, wow, (membaca Koran Tempo tutup versi cetak, red) koran dengan pengalaman nama besar ternyata tidak cukup mudah untuk bisa survive dalam kondisi disrupsi ini," ucap dia.

BACA JUGA: Cerita Menteri Johnny Plate soal Kemenkominfo Dijuluki Kementerian Blokir

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate menyebut pandemi COVID-19 memaksa media massa atau pers untuk bertransformasi dan beradaptasi ke ranah digital. Terlebih perkembangan teknologi makin masif selama pandemi.

"Saat ini pers didorong untuk turut bertransformasi dan beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi dan dampak dari COVID-19," kata Johnny.

Di sisi lain, kata dia, kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap akses informasi yang cepat dan gratis, turut meningkat dengan adanya digitalisasi.

Hal itu seperti tertuang dalam survei milik Nielsen pada 2020.

Dalam survei itu, pembaca media massa daring tercatat sebanyak enam juta dalam setahun. Sementara itu, pembaca media cetak hanya sekitar 4,5 juta.

"Itu menurut Nielsen 2020," ujar dia. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler