Jelang Hari Pers Nasional, Menteri Yasonna Beber Pengalamannya Jadi Loper Koran

Kamis, 04 Februari 2021 – 14:34 WIB
Menkum HAM Yasonna H Laoly menjadi pembicara kunci pada seminar bertema Regulasi Negara dalam Menjaga Keberlangsungan Media Mainstream di Era Disrupsi Medos di Graha Pengayoman Kemenkum HAM, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: YouTube/Pusdatin Kemenkum HAM

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna H Laoly menceritakan pengalamannya menjadi loper koran.

Tokoh asal Sorkam, Tapanuli Tengah itu menjadi pengantar koran di negeri orang demi menyambung hidup.

BACA JUGA: Sisi Lain di Balik Hari Pers Nasional 2021 pada Masa Pandemi

Yasonna mengisahkan pengalamannya tersebut saat menjadi pembicara kunci pada seminar bertema Regulasi Negara dalam Menjaga Keberlangsungan Media Mainstream di Era Disrupsi Medsos yang digelar secara luring dan daring di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (4/2).

Awalnya dalam seminar jelang Hari Pers Nasional (HPN) 2021 itu Yasonna berbicara soal informasi yang saat ini datang seperti tsunami. 

BACA JUGA: Jokowi dan Menteri Yasonna Harus Bicara, Jangan Sampai PDIP Disangka Merestui Moeldoko Kudeta Demokrat

"Tidak semua bermutu, kadang-kadang lebih banyak yang tidak bermutu," ujarnya di seminar yang juga dihadiri Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dan Ketua Panitia Pelaksana HPN 2021 Auri Jaya itu.

Menurutnya, hal itu berbeda dibandingkan sebelum era 2000-an. Yasonna masih ingat betul pada waktu itu komunikasi antar-komputer menggunakan local area network (LAN).

BACA JUGA: Jelang Kegiatan HPN 2021, PWI dan Kemenkumham Bahas Regulasi Konvergensi Media

Selain itu, untuk memperoleh informasi juga harus melihat berita televisi ataupun baca koran. "Saya ini orang koran," tuturnya.

Lebih lanjut Yasonna menuturkan, dirinya pernah menjadi loper koran saat menjalani pendidikan di Amerika Serikat (AS) pada 1989-1992. "Terpaksa mengantar koran, menambah uang masuk," sambungnya.

Demi menjalani pekerjaaan sambilan itu pula Yasonna harus bangun jam 3 dini hari. Selanjutnya, pria yang berulang tahun setiap 27 Mei itu mendatangi tempat pengepulan koran.

Setelah itu, Yasonna membawa koran dari pengepul dan mengantarkannya ke pelanggan. "Hanya dahulu saya pakai mobil," sambungnya.

Menurut Yasonna, ada hal menyenangkan dan tak mengenakkan selama dirinya menjadi loper koran. Momen yang sangat dinantikan Yasonna ialah hari-hari seputar Natal.

Yasonna berkisah, jelang Natal biasanya di kotak tempat pelanggan koran ada amplop. Menurutnya, di amplop itu ada ucapan 'Merry Christmas'.

"Ada uang di dalamnya. Nah, di situ enaknya," katanya mengenang.

Namun, ada juga saat-saat yang tak enak ketika harus mengantar koran ke pelanggan, yakni pada musim dingin.

"Enggak enaknya kalau musim dingin. Buka kaca (mobil, red) anginnya, berat," tutur menteri asal PDI Perjuangan itu.(mcr1/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler