Ganjar Sangat Berhati-hati untuk Keputusan Penerapan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Jumat, 11 September 2020 – 00:38 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat sidak ke sekolah. Foto : Instagram

jpnn.com, WONOSOBO - Usai memeriksa sistem sekolah tatap muka yang diujicobakan di Kabupaten Temanggung pada Kamis (10/9), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi dua sekolah yang melakukan uji coba serupa di Kabupaten Wonosobo, yakni SMKN 2 dan SMAN 2 Wonosobo,.

Dalam sidak tersebut, Ganjar menemukan ada dua siswa yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka berangkat ke sekolah dengan angkutan umum.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pesan untuk Uni Puan Maharani, Jakarta sudah Darurat, Covid-19 Datang Lebih Ganas

Sadar akan bahaya yang ditimbulkan, Ganjar meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah langsung melakukan evaluasi.

"Sudah bagus prosesnya, semua sudah disiapkan dengan matang. Tapi, tadi ada temuan dua siswa yang berangkat dan pulang sekolah naik angkot. Ini kan bahaya, karena harusnya untuk uji coba ini, siswa yang berangkat itu berangkat pakai kendaraan sendiri atau diantar orang tua. Saya minta Dinas dan Kepala Sekolah langsung melakukan evaluasi," jelasnya.

BACA JUGA: Ganjar Minta Debat Kandidat Pilkada Digelar Secara Virtual

Dari keterangan dua siswa itu, Ganjar mengatakan mereka berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Mereka bahkan harus berganti-ganti angkutan, karena jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh.

"Katanya harus naik dua kali. Makanya saya minta, mungkin dicarikan cara lain atau daring saja. Ini contoh yang mudah-mudahan bisa dilakukan semuanya," jelasnya.

BACA JUGA: Risa Berderai Air Mata Saat Mendengar Ucapan Ganjar ini

Dari hasil sidaknya ke sejumlah sekolah di Temanggung dan Wonosobo yang melakukan uji coba belajar tatap muka, Ganjar mengatakan semuanya berjalan lancar.

Meski demikian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng harus selalu memantau setiap hari, dan melakukan evaluasi secara kumulatif setiap minggu.

"Kami memang sedang mencari metode yang paling baik, agar ini semua berjalan aman. Kalau nggak, ya kita tutup lagi," tegasnya.

Parameter keberhasilan uji coba sekolah tatap muka ini, lanjut Ganjar, cukup simpel. Semua proses berjalan baik, tidak ada yang tertular covid-19 selama uji coba berlangsung dan semua standar protokol kesehatan bisa dilaksanakan dengan baik.

"Kalau itu bisa, oke lanjut. Tapi kalau tidak bisa, ada yang dilanggar, maka dibatalkan," jelasnya.

Proses uji coba belajar tatap muka lanjut Ganjar akan dilaksanakan selama dua minggu. Nantinya, hasil uji coba itu akan menjadi patokan, apakah dilanjutkan, ditambah jumlahnya atau diambil keputusan lain.

Apabila berhasil, Ganjar juga akan tetap hati-hati memilih daerah yang dapat dilakukan uji coba. Menurutnya, zona merah jelas tidak boleh diselenggarakan sekolah tatap muka.

"Kalau zonanya sudah kuning menuju putih bahkan hijau, baru boleh. Yang masih merah dan orange enggak lah. Kita hati-hati betul soal ini," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler