jpnn.com, PEKALONGAN - Semua kepala desa (kades) di Jawa Tengah diminta tetap siaga meskipun wilayahnya masih berstatus zona hijau.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau tidak boleh ada yang lengah dalam penerapan protokol kesehatan.
BACA JUGA: Positif Covid-19, Indro Warkop Mengajak Masyarakat Lakukan Ini
Hal itu disampaikan Ganjar kepada sejumlah kades saat memeriksa penanganan Covid-19 di Kabupaten Pekalongan, Rabu (23/6).
Saat mengunjungi sejumlah desa, Ganjar mendapat laporan bahwa di desa itu nol kasus Covid-19 sehingga masuk zona hijau.
BACA JUGA: Ini Fakta, 8 Hari Terakhir Lebih dari 500 Pasien Covid-19 Masuk UGD Wisma Atlet
"Di sini sudah tidak ada kasus pak, nol. Awal tahun lalu ada satu yang positif, tapi sudah sembuh," kata Kades Wonorejo Kecamatan Kajen, Andi Prasetya.
Selain di Wonorejo, ada juga beberapa kades yang ikut dalam lawatan itu dan mengatakan daerahnya nol kasus. Ganjar kemudian meminta para kades itu tetap siaga dan tidak boleh lengah.
BACA JUGA: Indro Warkop Positif Covid-19, Begini Penjelasannya..
"Kalau perlu mumpung hijau, wilayah njenengan dikunci. Jogo Tonggo diaktifkan, setiap tamu yang masuk didata dan dipastikan kesehatannya," kata Ganjar.
Dia mengatakan memang ada desa-desa yang masuk zona hijau penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah. Namun, dia menegaskan hal itu tidak boleh jadi alasan untuk tidak disiplin protokol kesehatan.
"Sekali lagi, jangan lengah. Jangan sampai nanti merasa zona hijau, kegiatannya bebas. Maka saya minta semua kades/lurah dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas untuk selalu menjaga dan mengingatkan," ucapnya.
Semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan harus dihindari. Program Jogo Tonggo harus diketatkan, agar mobilitas warga bisa terdeteksi.
"Kalau ini terjaga, harapannya di tempat-tempat yang pergerakannya tinggi itu tidak masuk ke daerah hijau. Jogo Tonggo penting, untuk menjaga pintu masuk agar orang keluar masuk bisa kelihatan sehingga seandainya terjadi kasus, mudah untuk mendeteksi dan tracing-nya gampang," tegas Ganjar.
Selain itu, gubernur juga meminta seluruh kades atau lurah menggenjot program vaksinasi khususnya bagi lansia di daerahnya masing-masing.
"Ini saya lihat bagus program vaksinasi lansianya, semua datang dan dengan senang hati. Kuncinya ternyata satu, jemput bola. Jadi, kadesnya aktif sosialisasi, dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas termasuk bidan desa," pungkasnya.
Sementara itu, Kades Wonorejo, Andi Prasetya mengatakan, pihaknya memang gencar melakukan sosialisasi terkait program vaksinasi.
Dia mengatakan sering datang ke acara-acara warga untuk mengajak lansia mau vaksin.
"Total lansia di desa kami ada 302. Memang awalnya tidak mudah mengajak mereka divaksin, tapi saya selalu datang ke acara-acara di tingkat RT untuk memberikan edukasi," ucapnya.
Dengan cara itu, katanya, ternyata antusias lansia di desanya cukup tinggi dan hampir semua lansia di desa tersebut ingin menerima vaksin.
"Alhamdulillah semua mendukung, dengan begini semoga warga kami lebih aman," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia