jpnn.com, BANJARNEGARA - Jalur alternatif yang menghubungkan Banjarnegara-Kebumen di Desa Pagedongan, Kecamatan Pagedongan ambles pada Minggu (7/5) lalu. Akibatnya, jalur tersebut terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat untuk sementara.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau langsung kondisi jalur yang ambles sedalam dua meter tersebut.
BACA JUGA: Ribuan Sopir Truk di Jabar Siap Mendukung Ganjar Sebagai Capres 2024
Ganjar mendapati amblesnya jalur itu lantaran intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Banjarnegara.
Merespons hal itu, pihaknya beserta Pemkab Banjarnegara segera memperbaiki jalan tersebut dengan skema anggaran yang sedang dibuat.
BACA JUGA: Ganjar Gelontorkan Bantuan Untuk Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem di Banjarnegara
"Tindakan daruratnya sudah bagus, sudah ditangani tinggal sekarang kami siapkan. Apakah itu anggaran perubahan, apakah anggaran kedaruratan untuk segera diperbaiki," kata dia dalam siaran persnya, Kamis (25/5).
Dalam tinjauannya ke jalur alternatif Banjarnegara-Kebumen via Pesangkalan itu, Ganjar didampingi Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso, BPBD hingga forkopimda.
BACA JUGA: Ganjar Muda Padjajaran dan Warga Kompak Benahi Saluran Air Rusak di Subang
Ganjar menyebutkan ada dua desa yang sedikit terisolir akibat amblesnya jalan tersebut. Meski demikian, Ganjar menjamin suplai untuk kedua desa tersebut tetap berjalan lancar.
"Saya ingatkan karena tadi ada laporan kalau ada mobil naik tidak kuat ya bisa dibatasi. Tetapi di sana ada dua desa yang butuh suplai, kalau kendaraan tidak bisa lewat mesti disediakan kendaraan four wheel drive," ucap Ganjar.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga mengimbau warga yang tinggal di sekitar jalur rawan itu untuk tetap waspada dan berhati-hati terutama saat kondisi turun hujan.
Tak hanya itu, Ganjar juga meyakinkan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) yang dibuat oleh BPBD Banjarnegara telah terpasang. Sehingga jika suatu waktu EWS berbunyi, warga tinggal mengikuti instruksi evakuasi.
"BPBD Banjarnegara juga sudah punya temuan membuat alat itu, harganya tidak mahal. Early warning system yang dibuat kawan-kawan BPBD mirip seperti itu," kata Ganjar. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kowarteg Dukung Ganjar Berbagi Resep Masakan untuk Warga Tuban
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan