Ganjar Teringat Momen Ngamuk di Jembatan Timbang Ketika Ditanya Soal Ini

Rabu, 17 Januari 2024 – 04:00 WIB
Capres nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo ketika bersama anak muda di Batang, Jawa Tengah. Dok: Tim Media GP.

jpnn.com, BATANG - Capres nomor urut 3 pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo melanjutkan agenda kongkow bareng anak muda.

Kali ini, pria berambut putih itu ngobrol bareng anak muda di Kabupaten Batang dan membahas banyak hal dengan riang gembira.
 
Namun, ada momen ketika Ganjar mengingat kejadian saat awal menjabat sebagai Gubernur Jateng pada 2014.

BACA JUGA: TPN: Ganjar Tidur di Rumah Warga untuk Menyerap Aspirasi

Ketika itu dia mengamuk di jembatan timbang Subah, Batang karena menyikat persoalan pungutan liar (pungli).
 
Awalnya Ganjar ngobrol santai dengan anak muda itu. Sejumlah persoalan dibahas, mulai lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
 
Lalu, tiba-tiba, ada salah satu anak muda bernama Yudha yang bertanya pada Ganjar. Awalnya dia menceritakan ketika mau merintis usaha, dia sulit mengurus perizinan. Bahkan, dia juga dimintai sejumlah uang.
 
"Saya lihat visi misi, Bapak, kan memberantas korupsi. Tolong, Pak, nanti praktik korupsi benar-benar disikat karena itu sangat merugikan rakyat," ujar Yudha kepada Ganjar.
 
Merespons hal itu, Ganjar mengakui bahwa korupsi adalah musuh negara. Korupsi itu harus dibabat tuntas sampai ke akar-akarnya.
 
"Makanya saat saya jadi gubernur dulu, slogan saya mboten korupsi mboten ngapusi. Itu karena di masyarakat, persoalan paling pelik ya soal itu," kata Ganjar.
 
Bahkan dulu, dia harus berjuang keras mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani. Dia sering sidak untuk membereskan jika ada anak buah yang macam-macam.
 
"Pertanyaanmu mengingatkan saya pada satu cerita. Dulu ada gubernur yang marah-marah di jembatan timbang di Subah, Batang. Itu karena adanya laporan pungli yang dilakukan para petugas jembatan timbang. Waktu dia sidak, dia menemukan praktik itu dan dia marah sampai gebrak meja. Ada yang tahu siapa?" tanya Ganjar.
 
"Pak Ganjar," teriak warga kompak.
 
Ganjar mengatakan pertanyaan Yudha membuat dia teringat pada saat marah di jembatan timbang Batang.

Saat itu, sopir mengeluhkan setiap lewat dimintai uang mulai Rp 50.000 sampai Rp 100.000.
 
"Dan itu saya sikat yang pertama, kemudian menyusul saya sikat pungli di samsat, dinas perizinan, dan lainnya," ujar Ganjar.
 
Karena ketegasannya itulah, dalam sepuluh tahun memimpin Jateng, praktik KKN bisa dihapuskan.

BACA JUGA: Sukarelawan Ganjar-Mahfud Gelar Sosialisasi Penanganan Stunting di Kecamatan Kramat Jati

Imbasnya, anggaran naik, pelayanan pada masyarakat dilakukan prima dan kesejahteraan masyatakat meningkat.
 
"Maka saya akan terus konsisten soal itu, kalau ada korupsi, sikat! Apalagi sekarang ada Pak Mahfud (cawapres), lebih sat set lagi," pungkas Ganjar. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA JUGA: Ganjar: Debat Capres Bukan Cerdas Cermat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Warga Pesisir Pekalongan Berterima Kasih kepada Ganjar yang Mengatasi Masalah Banjir


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler