jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut mendukung penutupan exit tol di wilayah Jawa Tengah pada 16-22 Juli 2021 mendapat dukungan
Keputusan ini dilaporkan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi untuk menekan pergerakan selama PPKM Darurat.
Ganjar menegaskan jika pengetatan ini bukan upaya lockdown Jawa Tengah. Kebijakan ini sepenuhnya pengetatan untuk mengurangi mobilitas.
"Pak Kapolda sudah lapor ke saya untuk melakukan pengetatan-pengetatan itu. Namun saya minta perhitungan, kalau itu ditutup kira-kira mereka akan tidak berangkat, dia tetep stay atau tetap pergi," kata Ganjar ditemui usai memimpin Rakor Ketersediaan Oksigen Medis di kantornya.
BACA JUGA: Ganjar: Ini Peringatan untuk Makin Waspada!
Ganjar mengatakan jika masyarakat tetap diperbolehkan pergi maka akan mencari jalan lain. Soal ini pun dirinya mendapat komplain dari Kabupaten Grobogan yang merupakan jalur alternatif.
"Ini yang mesti diantisipasi, kalau ini ditutup mereka lewat mana. Ini yang mesti diperhatikan," ujarnya.
BACA JUGA: Peringatan dari Pak Ganjar untuk Para Penyedia Gas Oksigen: Jangan Egois
Sebab transportasi dari sektor esensial seperti obat-obatan hingga logistik masih bisa bergerak.
"Faktanya ini peningkatannya masih tinggi. Faktanya ini kita sudah tahu varian delta, terus kemudian orang masih cuek," jelasnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan, lanjut Ganjar, adalah tren mematikan lampu di waktu malam hari. Langkah itu memang terbukti cukup mampu mendorong masyarakat untuk tidak pergi dan mengurangi pergerakan.
"Cuma saya minta juga perhatian ada yang jaga agar tidak terjadi kejahatan atau kecelakaan. Itu dua hal yang saya minta kepada kawan-kawan," ujarnya.
Di sisi lain, Ganjar berharap masyarakat mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19.
Apalagi, COVID-19 varian delta sudah ditemukan di beberapa wilayah Jateng.
"Maka tolong masyarakat, tolong betul kalau anda tidak bergerak insyaallah anda akan terlindungi. Kalau anda terlindungi anda tidak akan pergi ke rumah sakit. Kalau semua tidak terlindungi dan sakit akhirnya pergi ke rumah sakit maka rumah sakit juga penuh dan nanti orang akan marah-marah soal ambulans, soal tempat tidur, oksigen dan semua marah," tandasnya. (flo/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Natalia