jpnn.com, BALI - Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman mengatakan, alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) selalu istikamah dengan perkataan dan taat hukum.
"Saya hadir di sini bukan selaku ketua MK, sehingga apa yang saya sampaikan selaku alumnus UGM," ujar Anwar dalam munas Kagama di Bali, Jumat (15/11).
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Pengin Kagama Punya Dana Abadi
Dia menambahkan, UGM sudah melahirkan banyak tokoh yang menjadi petinggi di Indonesia.
Dia lantas mencontohkan suasana sidang sengketa Pilpres 2019. Menurut dia, sidang itu menjadi ajang reuni alumni UGM.
BACA JUGA: Diwarnai Cuitan Andi Arief, Ganjar Pranowo jadi Ketum Kagama Hingga 2024
"Majelis hakimnya, kuasa hukum pemohon, kuasa hukum termohon, semuanya ada di situ, alumni UGM,"ungkapnya.
Anwar mengaku merasa beruntung bisa menyelesaikan studi S3-nya di UGM.
Beberapa bulan kemudian keluar persyaratan UU baru tentang yang mengharuskan hakim konstitusi harus berijazah S-3.
"Jadi kenapa saya merasa berutang pada UGM? Saya bagi-bagi waktu, apalagi saya ada janji dengan Mas Ganjar dan sekaligus memberi dukungan. Saya datang sudah terpilih lagi Mas Ganjar,"ujar Anwar.
Sementara itu, Ketua Umum PP Kagama Ganjar Pranowo berterima kasih kepada Anwar yang sudah hadir.
Dia mengaku menonton televisi ketika Anwar memimpin sidang gugatan hasil Pilpres 2019.
"Vira di media sosial, Kagama menggugat Kagama dan diputuskan oleh Kagama. Kita bisa menunjukkan Kagama itu ada di mana-mana," kata Ganjar.
Dia mengatakan, setelah sidang sengketa pilpres di MK itu, Presiden Jokowi dengan luwesnya merangkul lawan politik.
Dia mengatakan, ketika anggota Kagama menjadi pemimpin, mereka mampu merangkul siapa pun, bahkan lawan sekalipun.
Ganjar juga sangat terbuka pada anggota Kagama jika ingin berkomunikasi dengannya terkait kegiatan-kegiatan organisasi.
“Namun, yang jelas kawan-kawan yang mengurus adalah kawan-kawan Kagama yang benar-benar siap meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya,” imbuh Ganjar. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil