Ganjil Genap di Kota Bogor Merugikan Pelaku Usaha?

Senin, 15 Februari 2021 – 00:53 WIB
Bima Arya saat meninjau pelaksanaan ganjil genap hari terakhir, di jalur masuk arah Kota Bogor di Tol Jagorawi, Minggu (14/2). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya menilai uji coba ganjil genap yang telah diterapkan dua akhir pekan berjalan efektif.

Bima mengatakan, dari laporan yang diterima kondisi mobilitas di Kota Bogor, Jawa Barat, memang cenderung lebih landai dibanding hari sebelumnya. Mengingat, pekan ini merupakan long weekend pascaHari Raya Imlek.

BACA JUGA: Terdengar Suara Aneh dari Kamar Mandi Blok A Lapas Kediri, Ya Ampun...

“Kami sudah pelajari data–datanya, yang masuk ke Bogor lewat exit Tol Baranangsiang dan Sentul Selatan pengurangannya cukup signifikan. Di dalam Kota Bogor juga selama dua minggu ini enggak ada kemacetan dan penumpukan,” kata Bima pada awak media saat meninjau pelaksanaan ganjil genap hari terakhir, di jalur masuk arah Kota Bogor di Tol Jagorawi, Minggu (14/2).

Sehingga kata Bima Arya, dari segi mobilitas kebijakan ganjil genap ini berhasil. Begitu pun kata dia, dari jumlah kasus Covid-19 di Kota Bogor selama beberapa hari ini dapat ditekan.

BACA JUGA: Pendukung Jokowi Mengaku Heran Din Syamsuddin Disebut Radikal

Contoh pada 6 Februari lalu, kasus terkonfirmasi positif di Kota Bogor mencapai puncaknya sebesar 187 kasus. Sedangkan tanggal 13 Februari lalu, penambahan kasus sebanyak 128 kasus.

“Jadi kami lihat ada angka yang terus menurun dari minggu lalu. Kami masih akan pelajari, besok dan beberapa hari ke depan. Tetapi trennya sudah terlihat, ada indikasi yang kuat tren itu menurun. Sekitar 31 persen,” tegas Bima.

BACA JUGA: Kena! Ini Dia Pengendara Moge yang Dikawal Polisi Terobos Ganjil Genap di Bogor

Namun analisa itu, bukan hanya soal tren kasus positif. Ada tiga faktor yang menjadi indikator apakah kemudian kebijakan ganjil genap ini dilanjut.

Pertama adalah dari dimensi mengurangi mobilitas warga yang tadi dikatakan berhasil. Mobilitas warga Bogor dan luar Kota Bogor berkurang.

Kemudian dari aspek kesehatan, kuat indikasinya. Meskipun Bima tak mau mengatakan kebijakan ganjil genap berhasil mengurangi jumlah kasus secara terus menerus. Karena harus dilihat beberapa hari ke depan.

“Tapi ada satu variabel yang harus dihitung ganjil genap ini dilanjutkan atau tidak, yaitu dimensi ekonomi,” kata Bima.

Bima ingin melihat kembali data hotel, restoran, toko-toko, UMKM dan pasar. Menurutnya, prinsip kebijakan ini untuk mencoba mencari titik temu antara dimensi kesehatan dan dimensi ekonomi.

Apakah kemudian kebijakan yang diambil setiap akhir pekan secara permanen, merugikan secara ekonomi atau tidak.

“Mungkin (kebijakan ganjil genap) bisa dibuat variasi atau diselang-seling atau sebagainya. Mungkin weekend ini bisa berlaku, minggu depannya tidak,” kata Bima menjelaskan.

Makanya, Bima kembali menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor enggan terlalu dini menyimpulkan dampak signifikannya.

“Saya mau lihat sekali lagi, karena jangan-jangan tanpa ganjil genap pun kondisinya tidak berbeda. Perlu hati-hati melihat data. Prinsip kami adalah anilisnya harus holistik dan komprehensif,” katanya.

“Senin dan Selasa akan dialog dengan PHRI, mal-mal dan sebagainya. Kami akan meminta pendapatnya,” kata Bima. (dka/radarbogor)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler