jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, memimpin upacara HUT ke-77 RI dengan mengenakan pakaian adat Betawi.
Dalam pidatonya, Mendikbudristek mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya pelaku pendidikan untuk melanjutkan gotong royong mewujudkan Merdeka Belajar.
BACA JUGA: Kamus Sejarah Indonesia Sudah Dijual Bebas, Abdul Fikri Sentil Mendikbud Nadiem
“Selamat memperingati hari ulang tahun ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2022," kata Nadiem Makarim.
Para peserta upacara yang hadir yang terdiri dari 11 orang perwakilan dari setiap unit utama di lingkungan Kemendikbudristek juga mengenakan pakaian adat tradsional.
BACA JUGA: Mas Nadiem Ingin Ekosistem Teknologi Kemendikbudristek Terus Pacu Inovasi
Pakaian adat tradisional yang dipakai antara lain dari Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Demikian juga pejabat eselon I yang hadir juga mengenakan pakaian adat tradisional.
BACA JUGA: Ini yang Bikin Mas Nadiem Berterima Kasih kepada 1,2 Juta Guru
Kali ini, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Suharti mengenakan pakaian adat Jambi, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril berpakaian adat Nusa Tenggara Timur.
Kemudian, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati mengenakan pakaian adat Bali, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid memilih pakaian adat Nusa Tenggara Barat.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo mengenakan pakaian adat Palembang, Kepala Badan Pengembangan dan Perlindungan Bahasa (BPPB), Endang Aminudin Aziz memakai pakaian adat Melayu, dan Inspektur Jenderal, Chatarina Muliana Girsang mengenakan pakaian adat Kebaya Nasional.
Pada momentum tersebut, Menteri Nadiem menyerahkan penghargaan Satya Lancana Karya Satya 30, 20, dan 10 tahun kepada 3.308 PNS di lingkungan Kemendikbudristek.
Penghargaan Satya Lancana Karya Satya 30 tahun diterima Sesjen Suharti dan Kepala Badan Bahasa, Endang Aminudin Aziz sebagai perwakilan.
Selanjutnya, untuk Satya Lancana Karya Satya 20 tahun diterima oleh pegawai BSKAP, Kosasih Ali Abu Bakar dan Idwin Irma Krisna. Untuk Satya Lancana Karya Satya 10 tahun diterima oleh pegawai di bawah Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Efrini dan Fathurrahman.
Aminudin Aziz mengaku sangat terharu karena ternyata negara betul-betul mengingat dan menghargai jerih payah warganya. Namun, sebetulnya lebih banyak negara yang sudah memberikan, daripada apa yang dia berikan kepada negara.
"Ini merupakan wujud penghargaan dari negara bahwa ini adalah karya yang pernah diberikan oleh warga bangsa Indonesia,” ujar Aminudin.
Senada itu, pegawai di bawah Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Efrini juga menuturkan rasa syukurnya. Setelah bekerja 16 tahun di Kemendikbudristek, dia mendapatkan penghargaan Satya Lancana untuk 10 tahun, walaupun merasa belum memberikan banyak kepada negara Indonesia. (esy/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad