Gantikan Motor Dengan Mudik Gratis

Kamis, 17 Juli 2014 – 01:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mendekati pelaksanaan operasi ketupat, Mabes Polri mulai menyiapkan antisipasi kecelakaan lalu lintas di sepanjang jalur mudik. Keberadaan pemudik yang mengendarai motor tetap menjadi sorotan utama, karena setiap tahun membawa korban dalam jumlah besar. Mabes Polri meminta para pemudik memaksimalkan angkutan umum.

Kapolri Jenderal Sutarman usai melantik Kapolda DIY, Papua, dan Asrena Kapolri menyatakan jika persiapan pengamanan mudik lebaran sudah nyaris rampung. Seluruh titik yang berpotensi macet telah dipetakan dan disiapkan solusi. Seperti tahun lalu, pengamanan lebaran kali ini juga akan melibatkan siswa Lemdikpol Polri.
    
Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan antisipasi perilaku pengendara yang akan melewati jalur mudik. Terutama, perilaku pengendara sepeda motor. Tahun ini, jumlah motor yang dipakai mudik diprediksi meningkat 4,3 persen. Diperkirakan, akan ada 2.371.378 sepeda motor yang akan menjadi kendaraan para pemudik.
    
Menurut Sutarman, polisi tidak berhak melarang para pemudik menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi. "Kami hanya bisa mengimbau mereka agar tidak lagi menggunakan motor untuk mudik," ujarnya.
    
Dia mengingatkan, para pemudik motor berisiko paling tinggi mengalami kecelakaan. Karenanya, bagi para pemudik yang nekat menggunakan motor untuk mudik, pihaknya menyarankan agar tidak membawa barang berlebihan. Barang-barang yang hendak dibawa mudik, lanjutnya, bisa dikirim ke kampung halaman terlebih dahulu lewat jasa ekspedisi. 
    
"Jumlah penumpang motor juga tidak boleh lebih dari dua orang," terang mantan Kabareskrim itu. Dia menyarankan para pemudik bersepeda motor agar menggunakan kendaraan umum sebagai moda transportasi. Atau, bisa juga mengikuti program-program mudik gratis bersama yang dilakukan sejumlah instansi pemerintah maupun swasta. Program mudik gratis itu jauh lebih aman dibandingkan berkendara menggunakan sepeda motor. 
       
Pada bagian lain, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melakukan persiapan menjelang lebaran. Sejumlah jalan terus diperbaiki. Tak hanya jalur pantura dan jalur selatan. -jalur alternative seperti jalur tengah pun juga diperbaiki.
       
Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto mengatakan perbaikan terus dilakukan oleh petugas. Kini sudah sekitar 94 persen jalan nasional yang sudah dalam kondisi mantap. "Artinya sudah bisa dilewati saat mudik lebaran," jelasnya.
       
Namun ada kekhawatiran dari Djoko pada proses perbaikan itu. Yang pertama yakni cuaca. Menurut Djoko, sampai saat ini cuaca masih hujan. Meskipun intensitasnya tidak tinggi, dikhawatirkan akan mengganggu perbaikan jalan. "Misalnya pengaspalan jalan. Pengeringannya lama," jelasnya.
       
Selain itu ancaman dari kendaraan berat yang melintas di jalan yang sudah diperbaiki. Djoko mengatakan sampai kini truk masih diperbolehkan melintas di jalur mudik. Baru pada H-4 truk dilarang melintas. Nah, padahal sejumlah ruas masih ada perbaikan. "Jalan akan rusak lagi," jelasnya.
       
Solusinya, kata Djoko, pihaknya akan mengoptimalkan petugas di jalan. Truk yang melintas pada H-4 akan ditangkap. Sesudah itu, pihaknya akan mengoptimalkan jembatan timbang. Kendaraan berat harus melintas di diperiksa terlebih dahulu. "Batasannya 10 ton. Melebihi itu akan kami tindak," jelasnya. (byu/aph)

BACA JUGA: Survei INES: Mayoritas Responden Ragukan Kredibilitas Lembaga Quick Count

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Pesan Presiden untuk Perdamaian di Gaza


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler