jpnn.com - jpnn.com - Akhmad Mulyadi Noor (28), warga RT 04 Kompleks Palapan Indah KM 8 Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, ditemukan tergantung di kamar kosnya.
Irus, ketua RT setempat, cerita, dirinya kaget pintu rumahnya digedor warga, Sabtu (2/1) sekitar pukul 01.00 dini hari. Warga memberitahukan adanya penamuan jasad Akhmad yang tergantung.
BACA JUGA: Ditinggal Istri Menikah, Napi Gantung Diri
Ia langsung menelepon polisi setelah mengecek Mulyadi itu dalam posisi tergantung di dapur menggunakan seutas tali jemuran. Tak lama berselang olah TKP dilakukan.
"Yang menemukan korban pertama kali adalah teman satu kantornya di Hotel Tree Park. Temannya itu mengaku memang ingin berkunjung ke bedakan (kos, red) korban dengan niat numpang istirahat sepulang kerja. Namun malah menemukan korban sudah tidak bernyawa," ungkap Irus.
BACA JUGA: Aduuuhhh Bu Hajah, Kenapa Anda Nekat Sekali....
Menurut keterangan temannya itu, pintu kontrakan tidak terkunci. Sementara motornya ada di luar.
Semua peralatan elektronik seperti tv, kipas angin dan lampu ruang tengah juga dalam keadaan menyala.
BACA JUGA: Mursid Tulis Surat Sebelum Gantung Diri, Begini Isinya
"Namun lampu di bagian dapur tidak menyala. Setelah temannya itu masuk dan menyalakan lampu dapur ternyata menemukan korban yang tergantung," ujar Irus yang juga pemilik dari kamar kontrakan korban tersebut.
Mulyadi meninggalkan sebuah surat wasiat yang diamankan oleh polisi beserta fotokopi identitas korban seperti KTP dan Kartu Keluarga yang menunjukkan bahwa korban berasal dari Anjir, Barito Kuala.
Apakah Irus mengetahui bahwa korban baru saja menikah pada Jumat siang dan akan melaksanakan resepsi Minggu ini?
Irus mengaku baru mengetahuinya setelah kejadian. Apalagi dalam kartu keluarganya, sebut Irus, Mulyadi tercantum telah memiliki seorang istri dan anak perempuan.
"Baru tahu hari ini (Sabtu, Red) bahwa korban baru menikah dan mau resepsi dari temannya. Kata temannya juga, korban sudah cerai dari istri sebelumnya," ungkap Irus yang baru Jumat itu datang dari tanah suci setelah menunaikan umrah.
Terkait isi dari surat wasiat korban yang dibacakan polisi, Irus menerangkan bahwa korban minta maaf karena tidak bisa membahagiakan kedua orang tua beserta anaknya.
Dia juga berpesan kepada anaknya agar menjadi anak yang solehah. "Malam itu saya tidak bisa membaca surat wasiatnya. Penglihatan saya sudah kurang, jadi cuma bisa mendengarkan polisi membacakannya," tambah Irus, seperti diberitakan Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).
Kapolsek Kertak Hanyar, Iptu Ria Aryanti, membenarkan terkait peristiwa itu. Namun dalam pemeriksaan sejumlah saksi semuanya tidak ada yang mengetahui apa penyebab dan motifnya.
“Sejumlah saksi mengetahui korban tergantung di belakang rumah bedakannya. Terkait resepsi perkawinan, kami tidak mengetahui,” jelasnya.
Sedangkan tetangga korban, Upik, mengungkapkan bahwa semenjak mengontrak di sini pada bulan Mei 2016 lalu, Mulyadi memang jarang berkomunikasi dengannya.
Dia memang sibuk bekerja bahkan hingga larut malam. "Tapi kalau saat ada waktu berpapasan biasanya korban menyempatkan diri menyapa dan berbasa-basi sebelum berangkat kerja," katanya.(why/lan/at/dye)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tewas Tergantung di Kamar, Kekasih Datang, Menangis
Redaktur & Reporter : Soetomo