jpnn.com, LUMAJANG - Nahdlatul Ulama (NU) Lumajang menerbitkan nota keberatan bernomor 209/PC/A.II/L.29/I/2019, Sabtu (6/4). Nota keberatan ini terbit setelah terjadi aksi pengibaran bendera NU di acara kampanye terbuka calon wakil presiden Sandiaga Uno pada Kamis (4/4) kemarin.
Sejumlah pengurus turut meneken nota keberatan tersebut. Di antaranya Rais NU Lumajang Husni Zuhri, Katib NU Lumajang Mohammad Darwis, Ketua NU Lumajang Mohammad Nas'ud, dan Sekretaris NU Lumajang Mughits Naufal.
BACA JUGA: Ada Video Luhut Beri Amplop ke Kiai, Mardani PKS Bilang Begini
"Kami mewakili segenap keluarga besar NU Lumajang menyampaikan kekecewaan dan nota keberatan yang sangat dalam atas tindakan penyalahgunaan 'bendera NU' tersebut dalam kegiatan kampanye akbar paslon 02," tulis NU Lumajang dalam nota keberatannya.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Dapat Julukan Baru dari Presiden PKS
BACA JUGA: Mardani PKS Desak Bawaslu Segera Garap Pak Luhut soal Amplop ke Kiai
NU Lumajang menilai tindakan pengibaran bendera NU sebagai bentuk pelecehan. Selain itu, tindakan pengibaran bendera berpotensi menghadirkan gesekan.
"Kami menyampaikan bahwa tindakan pengibaran bendera NU dalam kegiatan kampanye politik semacam itu adalah bentuk pelecehan kepada jam'iyah Nahdlatul Ulama yang dapat menimbulkan gesekan horizontal di tengah masyarakat," ucap pernyataan dalam nota keberatan itu.
BACA JUGA: Amien Rais Sebut Ratna Sarumpaet Bersikap Kesatria, Ini Alasannya
BACA JUGA: Wow! Komunitas LGBT Dukung Prabowo - Sandi
Masih dalam nota keberatan itu, bendera NU merupakan kehormatan Jam'iyah Nahdlatul Ulama yang merupakan hasil istikharah Muassis Jam'iyah Nahdlatul Ulama yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan harokah perjuangan NU dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersaksi untuk Ratna Sarumpaet, Amien Beber Alasan BPN Prabowo Gelar Jumpa Pers
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan