jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Daerah Bengkulu dan Polda Bengkulu menyepakati untuk menghentikan aktivitas pertambangan yang dikerjakan PT Cipta Buana Seraya. Hal ini menyusul adanya penolakan keras dari masyarakat setempat.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, aktivitas dihentikan pascademonstrasi berujung anarkis di PT Cipta Buana Seraya oleh masyarakat. Akibatnya, polisi harus melakukan tindakan diskresi dengan menembak dan menyebabkan empat masyarakat terluka.
BACA JUGA: Please, Jangan Edarkan Kitab Karangan Mbak Sri Sang Utusan Tuhan
"Memang hasil kesepakatan kemarin sementara aktivitasnya ditutup untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut dengan masyarakat," ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/6).
Agus menerangkan, kesepakatan antara pemda, polda, PT Cipta Buana Seraya, dan masyarakat berlangsung di Mapolsek Pagar Jati.
BACA JUGA: Bawa Warga, Suami Pergoki PNS Indehoy di Kontrakan
Namun mengenai hasil pembahasan, Agus belum mengetahuinya. Hanya saja, aktivitas pertambangan dihentikan sementara.
Sementara itu, kata Awi, pihaknya melakukan pengamanan di area tambang dan sekitar PT Cipta Buana Seraya. Sebanyak 250 personel diturunkan guna menghindari adanya hal yang tidak diinginkan. (Mg4/jpnn)
BACA JUGA: Tegang! Pegawai Rutan Todong Polantas di Jalan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nelayan Kesulitan, Bu Susi Minta Pelindo Buka Akses Pelabuhan
Redaktur : Tim Redaksi