Kejuaraan Dunia BWF

Gara-Gara Greysia / Apriyani Tiongkok Dapat Malu Besar

Jumat, 03 Agustus 2018 – 17:16 WIB
Ganda Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan mengakui kemenangan Greysia / Apriyani. Foto: Badminton Indonesia

jpnn.com, NANJING - Ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu alias Greysia / Apriyani memberikan pukulan telak buat Tiongkok di Kejuaraan Dunia BWF 2018, khususnya di nomor ganda putri.

Kemenangan yang diraih Greysia / Apriyani atas peringkat satu dunia sekaligus juara bertahan, Chen Qingchen/Jia Yifan di perempat final, Jumat (3/8) siang WIB, membuat Tiongkok dipastikan tak punya wakil di semifinal ganda putri.

BACA JUGA: Ini Rahasia Ganda Jepang Menundukkan Marcus / Kevin

BACA JUGA: Penonton Gemas Lihat Marcus / Kevin Main Sampai 117 Pukulan

Itu berarti, untuk pertama kali sejak tahun 1995, ganda putri Tiongkok tak berhasil menjadi juara di Kejuaraan Dunia BWF. Dalam 14 edisi terakhir atau sejak Kejuaraan Dunia BWF 1997, ganda putri Negeri Panda selalu mengamankan medali emas. Namun, itu terhenti di tangan Greysia / Apriyani.

Di Nanjing 2018 ini, semifinal ganda putri akan mempertemukan Greysia / Apriyani melawan ganda Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.

BACA JUGA: Diteriaki Penonton, Marcus / Kevin Gagal jadi Juara Dunia

Sementara dua tempat di semifinal masih diperebutkan oleh Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta (Indonesia) vs Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (Jepang) dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani (Indonesia) vs Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang). Tidak ada ganda Tiongkok.

"Kami kalah dengan cara yang sangat disayangkan, padahal kami sudah memimpin perolehan angka. Kami kehilangan beberapa poin penting dan ini adalah kesalahan besar. Lawan semakin percaya diri," ujar Chen usai pertandingan, seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

"Kami sudah sudah coba mengontrol keadaan, kami kehilangan banyak poin krusial karena mental kami tidak stabil saat itu. Kami merasa tidak bisa bermain di permainan terbaik kami, seharusnya saat itu kami tidak boleh terlalu memikirkannya," kata Jia menimpali.

Jia mengakui, Greysia menjadi otak kemenangan pasangan Indonesia. "Dia adalah pemain berpengalaman. Sudah berusia 30 tahun tetapi dia bermain seperti seolah dia masih muda. Dari cara dia berlari keliling lapangan, cara dia mengembalikan bola. Kami melihat semangatnya untuk meraih kemenangan. Kami rasa lawan kami lebih baik dalam hal mengatasi tekanan, sedangkan kami tak bisa mengontrolnya," pungkas Jia. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik - Detik Greysia / Apriyani Memukul Juara Bertahan


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler