jpnn.com, INGGRIS - Hak siar penayangan Liga Inggris pada stasiun televisi terbesar di China, PPTV, telah dibatalkan manajemen Liga Premier.
Pembatalan hak siar dilakukan setelah muncul sengketa menyangkut pembayaran yang tidak dibayarkan pihak China.
BACA JUGA: Luar Biasa Bos City, Ternyata Pemilik 10 Klub Bola di Dunia
PPTV sudah menyepakati kontrak senilai 700 juta dolar AS (Rp 10,3 triliun) untuk hak siar 380 pertandingan Liga Premier per musim, mulai 2019 sampai 2022.
Namun, baru di musim pertama dalam kesepakatan itu diterpa pandemi virus corona, mengakibatkan kompetisi juga berhenti selama tiga bulan, dari Maret sampai Juni.
BACA JUGA: Hmmm.., Messi Sepertinya Masih Akan Bertahan di Barcelona
PPTV kabarnya tidak membayar 160 juta pound (Rp 3,13 triliun) yang semestinya dikeluarkan Maret untuk siaran musim 2019/2020.
"Liga Premier memastikan bahwa sejak hari ini telah memutuskan kesepakatan penyiaran Liga Premier di China beserta lisensinya di wilayah itu," demikian pengumuman dari Liga Premier seperti dikutip AFP, Kamis (3/9).
BACA JUGA: Kasihan Mesut Ozil, Pemain Mahal Yang Nasibnya Kini Terombang-ambing
Musim kompetisi Liga Premier 2019/2020 juga ditandai dengan ketegangan politik di China.
Pada Desember, stasiun televisi negara China CCTV meniadakan siaran pertandingan Arsenal dan Manchester City dari programnya, setelah gelandang The Gunners Mesut Ozil mengungkapkan dukungannya kepada warga muslim Uighur di Xinjiang.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang