jpnn.com - AUSTRIA - Buntut dari penyerangan-penyerangan yang terjadi belakangan ini di Jerman, Pemerintah Jerman mengirim balik migran dalam jumlah yang besar ke Austria sejak awal Januari 2016 lalu.
Menurut kepolisi Austria seperti yang dilansir BBC, para migran yang dikirim balik tersebut umumnya tidak memiliki dokumen yang sah dan sebagian lainnya tidak mengajukan permohonan suaka ke Jerman tapi ke negara lain, khususnya negara-negara Skandinavia.
BACA JUGA: EDAN! Lima Begundal Bergiliran Perkosa Gadis di Taman Bermain
Kebanyakan migran yang dikirim ke Austria berasal dari Afghanistan, Maroko, dan Aljazair. Adapun warga Suriah tetap berada di Jerman mengingat permohonan suaka mereka biasanya dikabulkan.
“Setiap hari jumlah migran yang dikirim kembali meningkat dari 60 orang pada Desember hingga 200 orang sejak awal tahun,” kata David Furtner, juru bicara kepolisian salah satu negara bagian di Austria kepada kantor berita AFP.
BACA JUGA: Obama Ogah Dukung Calon Demokrat sebelum Konvensi
Laporan mengenai langkah pemerintah Jerman yang mengirim kembali sejumlah migran mengemuka di tengah tekanan terhadap Kanselir Angela Merkel untuk menempuh tindakan terhadap pelaku serangan seksual di Cologne pada malam Tahun Baru.
Data resmi penyelidikan insiden itu menyebut terdapat 19 tersangka pelaku serangan. Dari jumlah tersebut, 14 orang di antara mereka berasal dari Maroko dan Aljazair. Sebanyak 10 orang merupakan pencari suaka yang datang di Jerman setelah September 2015.
BACA JUGA: Kisah Pastor Kanada yang Dihukum Kerja Paksa Seumur Hidup di Korut
Sekitar 1,1 juta pencari suaka tiba di Jerman pada 2015. Sebagian datang melewati jalur Turki, Yunani, dan negara-negara Balkan.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LIHAT NIH: Penampilan Satgas TNI Benar-benar Memukau Masyarakat Lebanon
Redaktur : Tim Redaksi