Gara-Gara Isu Sensitif, Uniqlo Bikin Warga Korsel Murka

Selasa, 22 Oktober 2019 – 21:03 WIB
Salah satu cabang Uniqlo di Seoul ditutup akibat perang dagang yang makin panas antara Jepang dengan Korsel. Foto: Reuters

jpnn.com, SEOUL - Brand retail fashion Jepang, Uniqlo kembali memicu kemarahan warga Korea Selatan (Korsel). Kali ini gara-gara iklan mereka dianggap menyindir korban kerja paksa dan pekerja seks komersial pada masa penjajahan Jepang.

Iklan yang diunggah ke YouTube tersebut sampai memicu aksi unjuk rasa di sejumlah lokasi di Korsel. Dilansir dari Reuters, Uniqlo langsung menarik iklan tersebut pada Sabtu (19/10).

BACA JUGA: Perang Dagang Memanas, Uniqlo Tutup Toko di Korsel

Brand yang berada di bawah perusahaan Jepang, Fast Retailing Co Ltd tersebut mengklaim semua kegaduhan ini hanya salah paham.

"Tidak ada niat untuk menyentuh masalah wanita penghibur atau sengketa Korea Selatan-Jepang," kata seorang pejabat Uniqlo yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Reuters.

BACA JUGA: Enam Tersangka Video Panas Kamar Ganti Uniqlo Akhirnya Ditahan

Setelah kejadian ini, penjualan Uniqlo di Korea Selatan mengalami penurunan tajam. Bahkan sebagian tokonya diboikot oleh beberapa orang yang melancarkan aksi protes menuntut permintaan maaf resmi dari perusahaan tersebut.

Perlakuan kejam Jepang terhadap warga Korsel pada masa Perang Dunia II masih jadi isu sensitif bagi kedua negara. Bahkan, beberapa bulan lalu isu tersebut sempat memicu perang dagang. (rmol/jpnn)

BACA JUGA: HEBOH Video Mesum Ruang Ganti Uniqlo Gegerkan Tiongkok


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler