Gara-gara Kapten Kapal Rakus, 5 ABK WNI Meninggal

Minggu, 07 Juni 2015 – 06:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Lalu Muhammad Iqbal membeberkan penyebab meninggalnya lima ABK di kapal berbendera Taiwan.

Kelimanya bekerja untuk dua kapal Taiwan. Yakni, Bintang Samudra 68 dan Bintang Samudra 11. Mereka meninggal ketika kapal tengah berlayar ke Senegal, Afrika Barat.

BACA JUGA: Pemerintah Harus Ambil Tindakan Tegas

Menurut Iqbal, kelimanya meninggal dalam waktu yang berdekatan. Yaitu, 23 April, 25 April, 27 April, 29 April, dan 3 Mei 2015. Ada beberapa keterangan yang dapat dihimpun oleh pihak KBRI Dakar terkait peristiwa tersebut.

Kelima ABK WNI telah menunggu selama dua bulan di tengah lautan untuk mendapat pasokan makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang tersedia di atas kapal hanyalah ikan yang telah dihancurkan sebagai umpan untuk menangkap ikan.

BACA JUGA: Kelaparan di Tengah Laut, 5 ABK Meninggal

Sedangkan, air yang berada di kapal, berbau solar. Sebab, air tersebut dialirkan melalui selang yang digunakan untuk memindahkan bahan bakar solar. Mirisnya, kapten kapal yang memiliki persediaan makanan dan minuman, malah cuek dan menyimpan untuk dirinya sendiri.

Informasi tersebut diperoleh dari pertemuan yang dilakukan KBRI Dakar dengan ABK WNI lain yang juga ada di atas kapal. Melihat kondisi ini, KBRI Dakar mendesak perusahaan Chi Hsiang Fishery Co, Ltd asal Taiwan melalui perwakilannya di Dakar untuk memenuhi kewajibannya terkait hak-hak para ABK.

BACA JUGA: Ini Penyebab Pemda Tunggak Iuran BPJS Kesehatan Rp 900 Miliar

Menilik kehidupan 17 ABK WNI lain yang sangat tidak layak, KBRI Dakar meminta perusahaan untuk memulangkan mereka ke Indonesia, dengan tetap memenuhi hak-hak para ABK WNI itu. (mia/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Tunggak Iuran BPJS Kesehatan Rp 900 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler