jpnn.com - JAKARTA - Indonesian National Air Carriers Association (INACA) meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera mengaudit kinerja operasional PT Angkasa Pura I dan II, terkait safety dan security operasional bandara.
Hal itu dipinta INACA menyusul kasus penyusupan penumpang ke roda belakang pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Sultan Syarif Karim (SSK) II Selasa (7/4) lalu yang dilakukan Mario Steven Ambarita.
BACA JUGA: Ini Reaksi Jokowi atas Pidato Politik Megawati
INACA menilai, pengelola bandara adalah pihak yang yang paling bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan di bandara. Lolosnya penumpang gelap di area terbatas bandara SSK II itu menjadi preseden buruk terhadap industri penerbangan nasional.
"Ini membuktikan, betapa lemahnya sistem keamanan pada area terbatas bandara-bandara di Indonesia. Kami minta pengelola bandara itu diaudit menyeluruh. Bukan hanya safety-nya, tapi juga security," pinta Sekjen INACA, Tengku Burhanudin di Jakarta, Kamis (9/4).
BACA JUGA: Mahfud Sebut Maraknya Praperadilan Karena Ulah KPK Sendiri
Kasus tersebut, sambung Tengku, menurunkan kepercayaan dunia internasional terhadap safety dan security transportasi udara Indonesia. Sebab, area apron dan landasan pacu pesawat di bandara harusnya menjadi tempat yang steril dengan pengamanan yang ketat dari pihak pengelola bandara.
"Ini jelas kesalahan besar pengelola bandara. Bukan tidak mungkin, bila kondisi keamananan di bandara tidak segera diperbaiki akan terjadi kasus serupa ke depan. Makanya ini harus segera dilakukan audit," tegas Tengku. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Zulkifli Hadiri Kongres PDIP, PAN Tetap di KMP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto: Jangankan Sekjen, jadi Anak Ranting saja Sebuah Kehormatan
Redaktur : Tim Redaksi