jpnn.com - SELUMA– Perebutan perempuan murahan alias cewek kafe sampai berujung kematian terjadi di Kafe Wang, Desa Suka Bulan, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Satu Korban dinyatakan tewas setelah sempat ditikam pelaku yang ingin merebut cewek kafe yang telah dipesan korban.
Korban tewas adalah warga kecamantan Alas Maras (SAM), Abdurahmad (20). Kejadian tu terjadi sekitar jam 03.00 WIB dini hari kemarin (25/10).
BACA JUGA: Musda Parpol Ini Seperti Resepsi Pernikahan
Hingga berita ini disusun, penyidik Satreskrim Polres Seluma memeriksa tujuh orang saksi. Yang kesemuanya berada di lokasi kejadian. Meski pelaku belum tertangkap, namun identitasnya sudah dikantongi penyidik.
“Identitas pelaku sudah kita kantongi. Sampai sejauh ini kita masih memeriksa saksi, ada sekitar tujuh orang yang malam itu ada semuanya di sana,” terang Kapolres Seluma AKBP. Joko Sadono, SH, S.Ik, MH melalui Kasat Reskrim Iptu. Ferry Putra Samodra didampingi PPID Ipda. Sukari, SE.
BACA JUGA: Tempat Karaoke Inul Vista Terbakar, 12 Tewas
Apa yang melatarbelakangi penikaman? Hasil dari pemeriksaan saksi dan olah TKP, bermula sekitar pukul 02.00 WIB terjadi keributan antara pelaku dan korban yang diduga rebutan cewek kafe.
Puncaknya pelaku menantang pengunjung kafe, melontarkan kalimat “siapa yang kebal di sini”. Pada saat bersamaan, korban pun berdiri. Melihat itu, pelaku pun langsung menghantam korban dengan tikaman senjata tajam. Mengenai perut sebelah kiri. Tikaman tidak satu kali, tapi hingga dua kali.
Korban tak sempat mengelak, sehingga tusukan kedua mengenai tepat di paha kiri korban sebagaimana keterangan saksi yang diperiksa penyidik. Usai tusukan kedua, pelaku melarikan diri dengan pisau yang digunakannya masih tertancap di paha korban.
BACA JUGA: Injak Kabel, Kesetrum, Kakek Ini Almarhum
Tamu kafe menjadi panik dan heboh. Beberapa keluar kafe menghindari jadi korban berikutnya. Sebagian lagi datang membantu korban yang sudah bersimbah darah. Korban dilarikan ke Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Semidang Alas, Seluma.
“Di puskesmas nyawa korban tidak tertolong lagi. Diduga korban banyak kehilangan darah, sehingga meninggal dunia. Usai itu langsung dibawa ke rumah duka di Sendawar,” terang Ferry seraya menyebut senjata tajam yang digunakan sudah diamankannya. Sedangkan saksi yang diperiksa diantaranya berinisial dua pria Yd (22) warga Kecamatan SAM dan Og (20) warga Kecamatan Talo, serta dua perempuan kafe Mn (17) warga Kecamatan Semidang Alas (SA) dan Hr (21) warga Kota Bengkulu.
Saksi Yd (22) warga Kecamatan SAM mengatakan, dirinya melihat langsung pisau masih tertancap di paha korban. Saat di lokasi, korban masih bernyawa hingga tiba di puskesmas. “Sampai di puskesmas itulah, katanya sudah meninggal dunia," kata Yd kepada polisi.
“Dia ngomong kena tusuk pisau. Itulah kami baru tahu nian kalau dia (korban) terluka,” sambung saksi Mn (17) warga Kecamatan SA.
Sementara Kades Suka Bulan Amlan mengatakan masyarakat selama ini sudah resah dengan keberadaan Kafe Wang. Keributan di kafe itu bukan pertama kalinya,. Pihaknya sudah beberapakali melaporkan ke Polres Seluma, terkait keresahan warga. Meski sempat beberapa kali dirazia, namun kafe tersebut kembali beroperasi dan ramai dikunjungi.
“Kalau saya tidak ada mengizinkan berdirinya kafe itu. Kalau bisa itu ditutup, atau jam bukanya dibatasi. Meresahkan, karena masyarakat banyak mengeluh, banyak anak muda bahkan masih sekolah yang main ke sana. Besar kecil, anak sekolah pun ikut mabuk di sana. Seolah-olah aparat tutup mata, makanya kami berharap itu ditutup saja,” tegas Amlan.(hue)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Gabungan Amankan Dulu 20 Kendaraan Bermotor Lalu Bakar Lapak Judi Ini
Redaktur : Tim Redaksi