jpnn.com - TANJUNGPINANG - Tim gabungan Polres Tanjungpinang, TNI dan Satpol Polisi Pamong Praja, menggelar razia Penyakit Masyarakat (Pekat), Sabtu (24/10) pukul 21.00 WIB. Kali ini selain berhasil mengamankan 20 unit kendaraan roda dua yang tak lengkap suratnya, tim gabungan juga membakar lapak judi dadu (Cingkoko) di kawasan Bintan Plaza.
Pantauan dilapangan, 230 personil gabungan yang dilibatkan dalam kegiatan ini, dibagi menjadi tiga bagian. Yang mana masing - masing menjaga tiga pintu masuk kawasan Bintan Plaza.
BACA JUGA: Ngamar, Mahasiswi Kedokteran Digerebek, Cowoknya Ngumpet di Kamar Mandi
Sementara pembakaran lapak judi cingkoko tersebut dilakukan tim gabungan karena tidak menemukan adanya aktifitas yang ditinggal kosong tersebut. Petugas hanya mendapati lapak kosong, berupa meja, kursi, alat penerangan dan tenda hingga akhirnya petugas memilih lapak itu untuk dimusnahkan dengan cara dibakar.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Tanjungpinang, Kompol Jamaluddin mengatakan, kegiatan tersebut sengaja dilaksanakan guna menjaga ketertiban dan ketentraman menjelang pemilukada Kepri Desember mendatang.
BACA JUGA: Api Membentuk Lafadz Allah, di Kebakaran Hutan Sulbar, Pertanda Apa?
''Jelang Pemilukada, kami akan terus melakukan razia penyakit masyarakat (Pekat) termasuk lapak-lapak cingkoko ini,''ujar Jamaluddin usai menggelar razia di Mako Polres Tanjungpinang.
Dikatakannya, razia pekat tersebut juga disejalankan dengan razia kendaraan yang melintasi kawasan Bintan Plaza tersebut. Hal itu juga bertujuan untuk mengidentifikasi kendaraan yang diduga hasil curian.
BACA JUGA: Waduh Dua Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Kualanamu, Ini Gara-garanya
''Kami berhasil mengamankan sebanyak 20 unit kendaraan roda dua. Selain itu, kami juga mengamankan satu senjata tajam yakni parang di sebuah mobil Honda Mobilio BP 1091 TP serta kunci T disebuah sepeda motor,'' kata Jamaluddin.
Dilanjutkannya, 20 kendaraan tersebut diamankan karena tidak melengkapi surat dan bukti lainnya. Jika memang masyarakat merasa memiliki surat lengkap, maka masyarakat bisa menunjukan bukti berupa STNK, BPKB atau kwitansi lainnya yang resmi.
''Jika memang masyarakat merasa motornya diamankan, maka kami akan minta bukti kepemilikan yang resmi,'' ucapnya.
Selain itu, sebut Jamaludin, pihaknya juga memeriksa Kartu Tanda Penduduk (KTP) pada saat razia digelar. Hal tersebut guna mengantisipasi munculnya pendatang luar yang dicurigakan akan melakukan kejahatan di Kota Tanjungpinang.
''Kami ketahui bersama, beberapa kasus yang diungkapkan oleh Polres Tanjungpinang rata-rata dari Batam. Karena pemain di Batam sudah sering masuk ke Tanjungpinang,'' imbuhnya.
Jamaluddin juga mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi antar instansi dalam melaksanakan patroli rutin. ''Kegiatan seperti ini akan terus kami tingkatkan dalam menjaga keamanan dan ketentraman diwilayah Kota Tanjungpinang," ujarnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Reza Morandi Tarigan, mengatakan terkait senjata tajam dan kunci T yang didapati tersebut. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap pemiliknya.
''Kami akan lakukan pemeriksaan dan meminta keterangan kepada pemilik senjata tajam yang berada di mobil dan termasuk pemilik kunci T itu juga,'' pungkasnya.(Cr10)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Terima SK Pemberhentian Paslon
Redaktur : Tim Redaksi