Gara-Gara Senjata Rusia, Amerika Siapkan Sanksi Baru untuk Turki

Senin, 11 November 2019 – 22:51 WIB
Senjata penghalau rudal S-400 milik Rusia. Foto: Reuters

jpnn.com, WASHINGTON - Kisruh pembelian sistem pertahanan rudal S-400 oleh Turki masih belum usai. Setelah sempat meredup, kini Amerika Serikat kembali menunjukkan kekecewaannya.

Bahkan pihak AS akan memberi sanksi baru kepada Turki jika senjata buatan Rusia tersebut tidak disingkirkan.

BACA JUGA: Musuh Erdogan Tak Masuk Daftar Teroris AS, Turki Sewot

"Turki akan merasakan dampak dari sanksi-sanksi itu," ujar Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien pada Minggu (10/11), dalam wawancara dengan CBS.

O'Brien bahkan mengatakan saat ini sanksi yang akan diberikan kepada Turki tengah digodok dan segera disahkan oleh Kongres.

BACA JUGA: Turki Mulai Proses Pemulangan Paksa Kombatan ISIS ke Negara Asal

Sementara itu, dalam cuitannya pekan lalu, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan akan bertemu pada Rabu (13/11) untuk membahas berbagai hal penting. Salah satu di antaranya adalah persoalan S-400.

"Tidak ada tempat di NATO untuk S-400. Tidak ada tempat di NATO untuk pembelian militer Rusia yang signifikan. Itu adalah pesan yang akan diberikan presiden kepadanya (Erdogan) dengan sangat jelas ketika dia di sini," kata O'Brien.

BACA JUGA: Para Pria Turki Ini Retas Instagram Luna Maya dan Membuat Video Lewat Live Group

Sebagai salah satu anggota NATO, Turki terkena larangan untuk membeli senjata buatan Rusia. Terlebih, menurut Gedung Putih, S-400 dianggap jadi ancaman jet-jet tempur Lockheed Martin F-35 andalan AS.

Meski demikian, Turki tidak gentar dan tetap menerima pengiriman S-400 pertamanya dari Rusia pada Juli lalu. Alhasil, AS langsung membatalkan kontrak penjualan F-35 dengan Turki.

Saat ini, Turki sendiri belum mengaktifkan baterai S-400. Karena itu AS pun berharap Turki bisa menyingkirkan senjata tersebut. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler