jpnn.com, ANKARA - Salah satu strategi rezim Recep Tayyip Erdogan untuk menekan musuh-musuhnya adalah dengan melabeli mereka sebagai kelompok teroris. Milisi Kurdi YPG serta Gerakan Gulen, yang oleh pemerintah Turki disebut sebagai Organisasi Teroris Fethullah (FETO), jadi korban strategi ini.
Lucunya, hanya Turki yang menganggap kelompok-kelompok itu sebagai teroris. Negara-negara lain tidak pernah menganggap mereka berbahaya seperti al-Qaeda atau ISIS.
BACA JUGA: Bashar al Assad: Erdogan Adalah Seorang Pencuri
Hal itu terbukti dari laporan Departemen Luar Negeri AS tentang terorisme yang dirilis pekan lalu. Laporan tersebut tidak menyebut musuh-musuh rezim Erdogan sebagai teroris.
Ankara jelas berang. Rezim Erdogan langsung mengeluarkan pernyataan yang meragukan validitas laporan tersebut.
BACA JUGA: Anggap Rokok Haram, Erdogan Usir Produsen Vape dari Turki
"Ini adalah satu contoh paling nyata mengenai pendekatan standar ganda Amerika Serikat terhadap organisasi teroris." Demikian kutipan dari pernyataan tersebut seperti dilansir Anadolu, Selasa (5/11).
Masih menurut pernyataan tersebut, pemerintah Turki akan tetap melanjutkan perang melawan YPG dan gerakan Gulen. Meski begitu, rezim Erdogan menjamin perlindungan terhadap warga sipil tetap menjadi prioritas. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Erdogan Tegaskan Tidak Akan Mundur dari Suriah
Redaktur & Reporter : Adil