jpnn.com - SENTANI - Pihak Bandara Sentani Papua, mengambil langkah tegas terhadap pesawat yang tidak membayar pajak, alias tak memberikan uang parkir. Dari delapan pesawat yang selama ini hanya bikin sempit bandara, tiga di antaranya sudah dipotong-potong.
Lima pesawat lainnya kini dalam tahap negosiasi oleh pihak bandara, maskapai, dan pemilik untuk segera dipotong atau dipindahkan dari apron Bandara Sentani.
BACA JUGA: Mengharukan, Anak Menangis di Depan Ayah, Membela Bundanya
Menurut Kabandara Sentani, Agus Priyanto, delapan pesawat tersebut sudah tidak beroperasi cukup lama dan menimbulkan permasalahan sendiri bagi Bandara Sentani.
Kapasitas apron menjadi berkurang karena ditempati oleh pesawat-pesawat yang tidak beroperasi. Mulai dari pesawat yang sudah tidak bisa terbang maupun yang bisa terbang dari berbagai operator penerbangan.
BACA JUGA: Kiprah Istri Bupati Pesisir Selatan Melestarikan Baju Kurung
“Kami baru memotong tiga pesawat yang sudah disepakati oleh pihak bandara dengan operator dan pemiliknya. Setelah dipotong-potong, bisa kami pindahkan dari apron,” ungkap Agus seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Sabtu (3/9).
Ketiga pesawat yang dipotong adalah pesawat fokker, Antonov 12, dan karebo Trigana Air. Di samping ketiga pesawat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan lima pesawat lainnya, seperti Boeing 737 seri 200 yang rencananya akan dipakai oleh pemiliknya untuk membuat restoran di daerah koya, sehingga masih belum kena jatah dipotong-potong.
BACA JUGA: Pengisian Wagub Riau dan Kepri Harus Tuntas 1,5 Bulan Lagi
“Sudah ada tiga yang dipotong-potong dan satu pesawat lagi yang rencana akan dibagi dua untuk kebutuhan restoran. Selain itu, masih ada pesawat Antonov 26, masih ada Boeing pesawat Merpati yang masih bagus, sehingga nanti kami akan koordinasi dengan pemilik dan operatornya. Tidak hanya itu ada juga pesawat Antonov 12 yang sudah kami koordinasi dengan pemilik atau operatornya dan segera akan dipotong-potong,” tutur Agus.
Kabandara membenarkan, selama ini delapan pesawat yang tidak beroperasi itu tidak membayar pajak atau parkir di Bandara Sentani. "Saya tidak hafal secara pasti, tetapi ada yang sudah tidak membayar parkir selama 10 tahun, lima tahun dan dua tahun selama parkir di sini,” ujarnya. (bet/tri/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Berisi 42 Mahasiwa Unimed Masuk Jurang di Karo
Redaktur : Tim Redaksi