Safrijal yang juga tinggal di desa Krimping Purwodadi ini mengalami lima bacokan di kepala dan 3 bacokan di punggung. Bahkan Safrijal harus koma selama tiga hari di rumah sakit Sundari dan harus pulang setelah siuman karena tak ada biaya untuk mengobati luka bacokan ya.
POSMETRO MEDAN (Grup JPNN) yang mendengar kejadian langsung mendatangi kediaman korban. Karena takut nyawa terancam akhirnya keluaga korban mengungsi di Desa Tani Asli tepatnya di Jalan Haji Abdulah lubis.Saat disambangi POSMETRO Safrijal Tambunan menceritakan jika dirinya dikeroyok oleh kedua pelaku dan dibacokin hanya gara-gara tikar/ambal yang dipinjam kedua pelaku untuk tempat tidur Adi.
Adi merupakan perantauan yang tinggal dirumah Kinoy di Kampung Krimping Desa Purwodadi. Sudah setahun Adi meminjam tikar Safrijal dan saat diminta Adi mengatakan kepada Safrijal jika tikar tersebut terbakar dan Safrijal meminta ganti rugi.
Tidak terima dimintai Ganti rugi akhirnya Adi dibantu Kinoy mengeroyok Safrijal dan membacokinya."Aku cuma mau minta ganti rugi,karena Adi telah merusak tikar yang kubeli seharga 4ratus lima puluh ribu namun akuy hanya minta 2 ratus ,itu pun dia langsung marah dan dibacokinya aku,"ungkap Safrijal.
Bahkan saat kejadian Safrijal yang tidak bisa berbuat apa-apa terkapar bersimbah darah dan ditolong oleh warga serta keluarga yang kebetulab lewat,tempat kejadian sendiri berada di sekitar rel kereta api di desa Krimping Purwodadi,dan setelah membacoki korban para pelaku kabur.
"Aku gak ingat apa-apa lagi yang aku ingat Adi menantang aku berkelahi dan Kinoy menyiapkan parang terus dipukuli aku dan pingsan.bangun-bangun udah dirumah sakit,"celoteh Safrijal.
Keluarga Safrijal tidak terima dengan tindakan para pelaku yang menganiaya Safrijal bahkan membacokinya. Keluarga Safrijal telah melaporkan perbuatan Adi dan Kinoy
ke Polsek Medan Sunggal. "Kami udah ngelapor ke Polsek Medan Sunggal.malam itu juga," ungkap Safrijal.
Safrijal dan keluarga berharap agar para pelaku segera ditangkap dan diadili seadil-adilnya. "Kami sekeluarga berharap agar mereka segera ditangkap dan diadili."ujar ibu Safrijal .
Saat ini Safrijal yang berprofesi sebagai parbotot harus menganggur karena belum bisa bekerja akibat sakit yang dideritanya. Kepala Safrijal mengalami lima bacok menganga dan pelipis tengkoraknya retak ,sulit bagi Safrijal berbicara karena mengalami sakit akibat bacokan tersebut.
"Retak pelipis aku ini dan sakit kali aku rasa dan lebih sakitnya aku belum bisa kerja buat makan aku dan anak-anak,"ungkap parbotot yang punya tiga anak iini.,
Antara pelaku dan korban merupakan teman rekanan kerja saat ketiganya masih melaut mencari ikan di Belawan dan karena alsan itu pula Safrijal meminjamkan tikarnya ke Adi yang tinggal dirumah kinoy. (mri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kios Diberondong Peluru, Satu Tewas
Redaktur : Tim Redaksi