Gara-gara Uang Rp 150 Ribu, Tiga ABG Nyaris Bakar Teman

Sabtu, 25 Oktober 2014 – 05:31 WIB
NEKAT: Tiga tersangka yang diamankan oleh polisi. (Johannes/Batam Pos)

jpnn.com - BATAM – Tiga remaja putus sekolah, Ay, 16; Tu, 15; dan Gt, 17, nekat menyiramkan bensin ke tubuh teman sepermainan mereka, Ad, 13. Gara-garanya, korban tidak mau membayar utang Rp 150 ribu. Rencananya, Ad dibakar setelah dipukuli dan diikat ke pohon di daerah Tanjungpinggir, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (24/10).

Kenekatan tiga remaja itu berawal dari kekecewaan Ay terhadap Ad yang tidak mau membayar utang Rp 150 ribu. Padahal, setiap bertemu Ad, Ay selalu menagih uang tersebut. Namun, korban beralasan tidak punya uang.

BACA JUGA: Ditikam Sepupu Sendiri, Buruh Galangan Tewas dengan Usus Terburai

Karena kesal, Ay menceritakan permasalahan itu kepada dua rekannya, Tu dan Gt. Dia berharap dua rekannya tersebut bisa menemukan jalan keluar yang tepat agar uangnya yang dipinjam Ad bisa kembali.

’’Utangnya sudah lama, tapi tetap tidak mau bayar. Karena itu, kami cari cara agar dia mau bayar,’’ kata Ay yang sudah ditahan di Polsek Sekupang.

BACA JUGA: Pura-pura Memijat Lalu Mengoral Siswa SMA di Kamar Kos

Dia mengungkapkan, dirinya bersama Tu dan Gt mendapat ide agar Ad membayar utang tersebut. Mereka berencana menakut-nakuti Ad dengan mengikatnya ke pohon dan disiram bensin. Tapi, jika Ad membayar utang itu, rencana tersebut akan dibatalkan.

’’Kami tidak niat bakar. Kami hanya menakut-nakuti dia (Ad). Memang, kami ikat dan pukul. Tapi, hanya menakut-nakuti agar dia bayar utang,’’ terang Ay.

BACA JUGA: Curi Semen Empat Sak, Dihajar Massa Bak Samsak

Namun, saat bertemu kemarin pagi di daerah Jodoh, Ad kembali beralasan. Ad yang juga putus sekolah itu beralasan tidak punya uang karena belum bekerja.

Alasan Ad tersebut membuat Ay emosional. Dia langsung memanggil kedua temanya. Mereka pun sepakat melaksanakan rencana yang telah disusun. Tiga remaja itu kemudian mengajak Ad berjalan-jalan ke daerah Tanjungpinggir. Ad yang tidak curiga langsung mengiyakan ajakan tersebut. Mereka pun melaju ke daerah Sekupang dengan mengendarai dua sepeda motor.

Sesampai di pinggir jalan Sekupang, ketiganya langsung menyerang Ad. Ad pun tidak berdaya. Tiga remaja itu menyeret tubuh Ad ke tengah hutan Tanjungpinggir. Di sana, mereka kembali memukuli Ad dengan broti dan mengikatnya ke pohon besar. Setelah itu, mereka menyiramkan bensin yang telah disiapkan ke tubuh Ad. Ad yang merasakan kesakitan langsung berteriak meminta tolong. ’’Bensinnya sudah disiapkan dalam botol. Jadi, tinggal siram ke tubuh dia,’’ terang Gt.

Teriakan Ad itu ternyata didengar warga yang kebetulan lewat. Warga langsung mendatangi lokasi dan memarahi tiga remaja yang hendak menyalakan korek api dan melemparkannya ke tubuh Ad yang telah tersiram bensin. ’’Ada yang lewat dan meneriaki kami. Kami ditangkap dan dibawa ke sini,’’ ungkap Gt.

Sementara itu, Ani, ibu Ad, tidak bisa menerima perlakuan tiga remaja tersebut. Dia pun berharap polisi memproses mereka sesuai dengan hukum karena telah berencana membunuh anaknya dengan cara membakarnya. ’’Saya tidak akan memaafkan mereka. Mereka telah merencanakan pembunuhan. Jangan sampai mereka lepas. Nanti kalau lepas bisa mengulangi,’’ tegas Ani saat membuat laporan di Polsek Sekupang.

Dia sangat yakin tiga remaja itu berniat membunuh anaknya. Hal tersebut diketahui dari pesan singkat yang dikirim pelaku ke nomor ponsel anaknya. Dua pelaku yang merupakan teman akrab Ad dan sering bermain ke rumahnya itu mengancam membunuh anaknya. Pesan singkat tersebut juga menjelaskan permasalahan utang Rp 150 ribu itu.

’’Saya tidak yakin anak saya berutang karena selalu dikasih uang jajan. Mereka yang sering malakin anak saya. Mungkin karena takut, anak saya sering ngasih uang. Mereka pun jadi ketagihan minta uang ke anak saya,’’ terang Ani.

Menurut dia, dirinya sempat membalas pesan singkat yang dikirim pelaku ke nomor ponsel anaknya. Dia meminta pelaku tidak main ancam bunuh jika anaknya memang punya utang. ’’Saya sudah jelaskan. Kalau anak saya punya utang, tolong kasih tahu. Biar saya yang bayar dan silakan ambil ke rumah. Tapi, mereka tidak mau dan malah ikut mengancam saya,’’ ungkapnya.

Malam sebelum kejadian, Ani juga sempat melarang putra bungsungnya itu keluar rumah. Namun, Ad beralasan hanya keluar sebentar untuk mencari makanan. ’’Keluarnya pukul 10 malam (22.00), padahal sudah saya larang. Katanya sebentar. Firasat saya sudah nggak enak,’’ ujar Ani.(she/JPNN/c5/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Peluru, Oplosan Daging Sapi-Celeng Terungkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler