jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), afiliasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina, kembali memenangkan kontrak kerja sama dengan Exxonmobil Cepu Limited (EMCL).
Penandatanganan kontrak kerja sama antara Pertamina Drilling dan Exxonmobil Cepu Limited dilakukan pada Kamis (10/8).
BACA JUGA: Pertamina Hulu Rokan Capai Produksi Tertinggi, IEW: Ini Bukti Kemampuan Bangsa Kita
Acara penandatanganan kontrak kerja sama antara Pertamina Drilling dan Exxonmobil juga dihadiri Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, berserta jajaran, President Exxonmobil Cepu Limited, Carole J. Gall.
Kemudian Direktur Utama Pertamina Drilling, Rio Dasmanto, Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Awang Lazuardi, Direktur Utama Pertamina EP Cepu, Endro Hartanto, Komisaris Utama Pertamina Drilling, Nur Endro Buwono dan Komisaris Pertamina Drilling, Eko Budi Lelono.
BACA JUGA: Buruan Kirim CV, Hari Ini Terakhir Pendaftaran Lowongan Kerja di Pegadaian
"Dengan penandatanganan kontrak ini menegaskan Pertamina Drilling telah mencapai level yang lebih tinggi dan tentunya sejalan dengan visi Pertamina Drilling menjadi perusahaan drilling dan energi services standar kelas dunia," ujar Eko.
Rio menjelaskan Pertamina Drilling sebagai perusahaan nasional berkomitmen untuk terus mengutamakan aspek Health Safety Environment, operation excellent, good corporate governance dan pelayanan kelas dunia dengan implementasi AKHLAK sebagai core value perusahaan.
BACA JUGA: Pertamina Masuk Fortune Global 500, Legislator: Sangat Layak Diapresiasi
Untuk mengulangi prestasi pada kerja sama sebelumnya, Pertamina Drilling akan menggunakan Rig PDSI #40.3 yang berspesifikasi Rig Cyber Electric VFD System dengan kapasitas 1500 HP.
Keunggulan Rig ini adalah Fast Walking/Skidding, Compact Rig dan Batch Drilling. Portofolio rig ini berhasil melakukan pengeboran Batch Drilling Exxon Mobil Cepu Limited Banyu Urip pada 2013-2015.
Dalam kesepakatannya, Pertamina Drilling direncanakan akan mengerjakan 7 sumur di Lapangan Banyu Urip dengan perkiraan tajak pada Maret 2024.
“Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Pertamina Drilling untuk terus selalu siap dalam mendukung proyek-proyek strategis nasional terutama mendukung SKK Migas dalam mewujudkan target produksi Migas nasional 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030. Dan semoga ke depan akan terjalin kembali kerja sama-kerja sama dengan Pertamina Drilling dalam service pengeboran maupun well intervention," tutur Rio.
Pencapaian Pertamina Drilling juga tentunya merupakan bentuk kontribusi kinerja terhadap PT Pertamina yang menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia sekaligus satu-satunya BUMN yang masuk dalam Fortune Global 500 pada 2023.
"Penandatanganan kontrak pengadaan rig untuk pengeboran Banyu Urip Infill Clastic ini adalah representasi dari kesuksesan kolaborasi antara EMCL, PHE, dan PDSI untuk mempercepat pendapatan rig sehingga jadwal pengeboran bisa dimajukan dari yang semula September 2024 menjadi Februari 2024," sebut Dwi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada