jpnn.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia bakal lebih leluasa saat menggarap proyek light rail transit (LRT) Jakarta–Depok–Bekasi.
Sebab, perusahaan pelat merah itu akan mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) Rp 3,6 triliun pada APBN 2018.
BACA JUGA: Adhi Karya Ramaikan Persaingan Hunian TOD
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto Putro menyatakan, PMN yang diberikan merupakan bagian dari kebutuhan dana untuk proyek LRT Jabodetabek Rp 9 triliun.
Dari kebutuhan anggaran itu, Rp 4 triliun dialokasikan pada APBN 2017.
BACA JUGA: Istimewa, Laba Adhi Karya Melejit 136 Persen
Selanjutnya, dana PMN Rp 1,4 triliun juga sudah disalurkan melalui kontraktor PT Adhi Karya Tbk.
Dalam proyek tersebut, KAI berperan sebagai investor sekaligus operator.
BACA JUGA: Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 5,7 Triliun
Proyek LRT Jabodetabek membutuhkan total dana Rp 26,7 triliun.
Sebanyak Rp 9 triliun di antaranya ditanggung negara melalui PMN.
Sisanya ditanggung PT Kereta Api Indonesia dan Adhi Karya. Proyek LRT didanai pinjaman perbankan.
Yakni, Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga, dan BCA.
Mengenai proyek kereta Makassar–Parepare, prasarananya diputuskan dibiayai pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya, pembiayaan serta operator kereta dilakukan PT KAI. (dee/vir/c22/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asoi, Tak Ada Lagi Praktik Percaloan Tiket Kereta Api
Redaktur & Reporter : Ragil