Garap Pasar Luar Jabodetabek

Rabu, 08 Februari 2012 – 01:30 WIB

JAKARTA - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) merespons positif pencabutan regulasi moratorium pemberian perizinan pembukaan minimarket. Perseroan menjawab pencabutan moratorium tersebut dengan melancarkan ekspansi besar-besaran. Kawasan luar Jabodetabek bakal menjadi focus ekspansi. ”Apa pun keputusan itu kami akan tetap meniti di atas jalur regulasi,” ungkap Solihin, Direktur Corporate Affairs AMRT, di Jakarta, Selasa (7/2).

Pemerintah DKI Jakarta menetapkan tiga aturan yang wajib dipenuhi. Pertama, luas lahan minimal 200 meter persegi. Kedua, jarak minimal 500 meter dari pasar tradisional setempat. Ketiga, minimarket harus menyediakan 10 persen dari luas lahan untuk UKM. Januari lalu, Gubernur DKI Jakarta mencabut Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomo2
115/2006 tentang Penundaan Perizinan Minimarket di Jakarta.

Solihin mengklaim dari segi kinerja sangat mendorong. Tetapi, ekspansi di wilayah Jakarta berjalan lebih lambat dibanding daerah lain. Pasalnya, Jakarta sudah padat sehingga perseroan kesulitan mendapat lahan yang sesuai. “Jika pembukaan satu gerai Jakarta sementara di luar Jakarta bisa mencapai 60 unit dalam bulan yang sama,” ungkapnya.

Tahun ini, perseroan bakal menambah gerai sebanyak 800-900 gerai secara nasional. Di mana hingga detik ini, jumlah gerai eksisting mencapai 5500 unit. Sedangkan jumlah gerai di Jakarta mencapai 750 unit. Ekspansi diharap mendorong pencapaian kinerja positif. Perseroan memasang target pertumbuhan 20 persen atau Rp 21,6 triliun dari realisasi tahun lalu yang diproyeksikan menyentuh level Rp 18 triliun. ”Kontribusi gerai di Jakarta mencapai 12-14 persen dari total penjualan,” tuturnya.

Di dataran Jakarta, jumlah gerai di bawah panji-panji Alfamart paling mendominasi. Gerai Indomaret sebanyak 455 unit sedangkan convenience store 7-Eleven sebanyak 50 unit. Sementara pembukaan toko sepanjang tahun ini bakal ditopang pembukaan cabang atau distribution center  (DC).

Jumlah cabang hingga saat ini mencapai 18 unit. Meski enggan menuturkan kebutuhan investasi untuk ekspansi itu, kebutuhan lahan satu DC sekitar 2-3 hektar. Hanya saja, dari segi harga lahan di daerah 1 ha menncapai Rp 10 miliar sehingga pembelian lahan satu DC bisa mencapai Rp 30 miliar. Ekspansi ke depan bakal lebih fokus di luar Jabotabek dan luar Jawa. Di Sumatera, perseroan telah memiliki DC di Palembang dan Lampung sedangkan tahun ini AMRT bakal membuka DC di Medan dan Riau. Sedangkan di Jawa, perseroan membidik penguatan pasar di kabupaten-kabupaten seperti Malang, Jember, dan Surakarta. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaji Opsi BBM, Pemerintah Gandeng 3 PT


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler