Garap Reuni Z, Soleh Solihun Gandeng Konsultan Zombi

Sabtu, 07 April 2018 – 22:22 WIB
Soleh Solihun. Foto: Istimewa

jpnn.com - Film komedi buatan sineas Indonesia makin beragam. Setelah subgenre detektif sempat booming, kini ada subgenre baru yang diangkat. Yakni, zombie outbreak. Ala-ala Zombieland atau Shaun of the Dead. Komika Soleh Solihun berkolaborasi dengan Monty Tiwa untuk membuat film berjudul Reuni Z yang akan tayang pada Kamis (12/4).

Reuni Z (mengingatkan kita pada film Brad Pitt World War Z, ya!) merupakan kolaborasi kedua Soleh dan Monty. Sebelumnya, mereka menggarap film komedi Mau Jadi Apa? rilisan Starvision.

BACA JUGA: Ini Kelebihan Soleh Solihun Dibanding Ernest dan Raditya

Reuni Z berkisah tentang sekumpulan alumnus SMA Zenith yang mengadakan reuni. Acara yang semula meriah berubah mencekam ketika salah seorang di antara mereka berubah menjadi zombi karena virus.

Konsep cerita reuni dengan bumbu komedi dan zombi adalah ide Soleh bersama kedua rekannya, Khalid Kashogi dan Agasyah Karim. Mereka bertiga menjadi penulis naskah.

BACA JUGA: Narsis, Komedian Ini Bintangi Film tentang Hidupnya Sendiri

Soleh yang menggemari film-film zombi menilai, di Indonesia film semacam itu belum banyak. ’’Apalagi, yang ada unsur komedinya,’’ kata Soleh setelah skrining dan konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (5/4).

Film dikerjakan Rapi Films. Soleh pernah bekerja sama dengan produser Sunil Samtani dalam film Hangout. Sama dengan Hangout yang menawarkan kelucuan dan ketegangan, Sunil ingin kembali membawa hal serupa lewat film zombi. ’’Humor yang dikemas dengan nuansa tegang itu bikin film lebih asyik dan seru ditonton,’’ tutur Sunil.

BACA JUGA: Efek Mengerikan Flakka, Pengguna Berubah Seperti Zombi

Sebelum Soleh mengerjakan Reuni Z, ada satu syarat yang diminta Sunil. Yaitu, jajaran cast lintas generasi. Alhasil, film itu dipenuhi aktor dan aktris yang populer di berbagai dekade.

Aktor senior diwakili Henky Solaiman. Era 90-an diwakili Dian Nitami dan suaminya, Anjasmara. Dari dekade 2000-an, ada Surya Saputra, Ayushita, Tora Sudiro, dan Dinda Kanyadewi. Lantas, pendatang baru yang terlibat adalah Kenny Austin dan Cassandra Lee.

Lalu, siapa yang memerankan para mayat hidup? Soal ini, Soleh tidak mau setengah-setengah. Bagi dia, totalitas film zombi dimulai dengan mencari pemeran ekstra yang oke.

Dia lantas mengajak komunitas Kompi Zombie. Para anggota komunitas itulah yang menjadi pemeran ekstra untuk para zombi.

Soleh juga menggandeng konsultan zombi Erik Kairupan untuk memberikan masukan. Menurut Soleh, Erik sangat paham tentang seluk-beluk zombi sebelum ditampilkan di layar lebar.

Mulai koreografi, pergerakan dan cara jalan, penularan virus, hingga make-up dan efek visual. ’’Ini penting. Soalnya, kalau zombi dibikin asal-asalan, jadi kurang terasa nuansa zombie outbreak-nya,’’ ujar Soleh.

Sebagai bahan referensi, Soleh memilih film Shaun of the Dead (2004). Menurut dia, film arahan Edgar Wright itu sangat cerdas. Ia masuk nominasi BAFTA dan Saturn Awards.

Komedi ala Soleh yang satire bakal menjadi pembeda. Meski, adegan-adegan khas zombie outbreak seperti kejar-kejaran dan pengepungan zombi tetap ada.

Di akhir film, Soleh dan Monty memberikan ending terbuka yang masih berhubungan dengan menyebarnya virus zombi. Sangat khas film-film zombi Hollywood.

Kalau Reuni Z bisa sukses secara materi, bukan tidak mungkin akan dibuat sekuelnya. ’’Semoga makin banyak film Indonesia yang mengangkat tema zombi,’’ tandas Soleh. (len/c14/na)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler