Garap Serius Industri Kreatif

Senin, 06 Januari 2014 – 19:31 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Industri kreatif menjadi sektor yang mulai diminati oleh banyak kalangan. Kesuksesan dari sektor ekonomi ini sangat berhubungan dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi.

Pernyataan ini disampaikan calon anggota DPD Daerah Pemilihan DKI Jakarta, Rommy. Menurutnya, industri yang juga dikenal dengan nama industri budaya ini perlu digarap serius. Misalnya yang termasuk kategori film, musik, perangkat lunak, kerajinan, fashion, permainan video dan animasi.

BACA JUGA: Ratusan Personil Amankan Pembongkaran Terminal Lebak Bulus

"Saya melihat potensi sektor industri kreatif di Indonesia, khususnya di Jakarta itu sangat besar, mengingat pesatnya penggunaan informasi dan teknologi, serta banyak anak muda yang kreatif yang mampu berjaya dengan bisnis ini," kata Rommy di Jakarta, Senin (6/1).  

Rommy mencontohkan produksi film animasi dari Mizan, atau aplikasi online maupun game online yang diciptakan oleh anak-anak muda Indonesia seperti aplikasi "baby write number" di Nokia sebagai permainan edukatif untuk anak-anak yang mengantarkan penemunya sebagai pemenang dikontes Spanyol.

BACA JUGA: Polda Pelototi Indikasi Pengoplosan Elpiji

Sementara di internet, ada tokobagus online dan Kaskus yang asetnya sudah sangat besar yang penggagasnya juga anak-anak muda. Belum lagi kata dia, bisnis musik, film, dan broadcasting yang juga sangat menjanjikan.

"Tentu saja jika ini dikembangkan dan ada support yang baik dari pemerintah, anak-anak muda tidak hanya bisa menyalurkan hobby seni budaya, tapi juga bisa mendapatkan materi dari sektor industri kreatif sejenis ini. Lihat saja Korsel yang serius menggarap sektor film dan musiknya, sehingga "demam Korea" sampai juga ke Indonesia," ucapnya.

BACA JUGA: Terabas Lampu Merah, Transjakarta Tabrak Nenek hingga Tewas

Dengan mengembangkan industri kreatif, pria alumnus Program Pasca Sarjana Faculty of Arts University of Western Australia (UWA) meyakini masalah kenakalan remaja bisa diminimalisir dengan melibatkan para remaja yang putus sekolah, pengangguran, maupun yang peserta aktif di lembaga pendidikan.

"Adanya banyak wadah untuk pengembangan industri kreatif, ini bisa menyalurkan energi negatif  yang besar dan merusak itu menjadi energi positif nan produkif," pungkasnya. (awa/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kota Tangerang Pilot Project Pengelolaan Sampah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler