Garap Trade Finance, Danamon Bidik Rp 9,3 T

Sabtu, 03 Maret 2012 – 05:50 WIB

SURABAYA - Besarnya transaksi perdagangan atau trade finance membuat perbankan kian serius menggarapnya. Tidak hanya ekspor impor antarnegara, tapi juga perdagangan antarpulau. Hal ini membuat PT Bank Danamon Indonesia Tbk gencar membuka layanan untuk mendukung transaksi perdagangan tersebut.
      
"Layanan yang kita miliki adalah trade service point at port (TSPP). Layanan ini memberikan berbagai layanan ekspor impor di satu tempat atau one stop service," kata Direktur Treasury, Transactional Banking, and Financial Institutions Bank Danamon Pradip Chhadva, setelah meresmikan TSPP di Tanjung Perak, Surabaya, Jumat (2/3).
      
Itu adalah cabang ketiga TSPP Danamon. Sebelumnya, mereka telah membuka di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Menurut Pradip, pembukaan TSPP di pelabuhan-pelabuhan besar karena memberikan kenyamanan bagi nasabah yang melakukan kegiatan bisnis. "Ini sekaligus menarik banyak klien yang berlokasi di wilayah pelabuhan," ujarnya.

Head of Transaction Banking Bank Danamon Isabella Aritonang menambahkan, tahun ini pihaknya akan menambah satu TSPP lagi. Yakni, di pelabuhan Belawan, Medan. "Rencananya pada semester kedua," timpalnya.

Dengan tambahan TSPP ini, Bank Danamon optimistis aset trade finance bakal tumbuh signifikan. Mereka memproyeksikan naik 55 persen dibanding 2011 yang realisasinya Rp 6 triliun. "Jadi, target kami bisa Rp 9,3 triliun," ucapnya.
      
Selain faktor ekspansi, Isabella menyebut tren ekspor impor Indonesia sedang dalam perkembangan positif. Di samping perdagangan luar negeri, transaksi antarpulau terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. "Khususnya Surabaya yang bakal memberi kontribusi besar. Sebab, menjadi penghubung wilayah Indonesia Timur. Selama ini, sumbangan Surabaya 40 persen," jelasnya.
      
Sementara itu, selama 2011 Bank Danamon mencatat laba bersih Rp 3,33 triliun. Perolehan itu meningkat 16 persen dibanding 2010 yang tercatat Rp 2,88 triliun. Peningkatan itu didukung pertumbuhan kredit yang kuat di segmen mass market, serta usaha kecil dan menengah (UKM), dan fee base income.

Total kredit Danamon pada akhir 2011 mencapai Rp 101,7 triliun atau naik 23 persen dibanding Rp 82,7 triliun pada akhir 2010. Kredit segmen mass market, seperti kredit kepemilikan kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga, nasabah wirausahawan kecil, dan pembiayaan syariah beragun emas, tumbuh 26 persen atau mencapai Rp 59,25 triliun.

Kredit mass market ini mencakup 58 persen dari total portofolio kredit Danamon. Pada 2011, bisnis kredit UKM dan komersial Danamon yang melayani nasabah berukuran sedang tumbuh 23 persen atau bertambah Rp 24 triliun. Kontribusinya 24 persen dari total kredit Danamon. (dio/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bogasari Incar UKM Makanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler