Garuda Digarap Kejagung, Begini Respons Irfan Setiaputra

Selasa, 11 Januari 2022 – 17:43 WIB
Erick Thohir mengaku membawa sejumlah bukti untuk diserahkan kepada Kejagung atas korupsi pengadaan pesawat yang terjadi beberapa tahun lalu di Garuda. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan mendukung langka penyelidikan yang dari Kejaksaan Agung RI sebagai tindak lanjut atas laporan Menteri BUMN Erick Thohir mengenai indikasi korupsi di maskapai tersebut.

Adapun Erick Thohir mengaku membawa sejumlah bukti untuk diserahkan kepada Kejagung atas korupsi pengadaan pesawat yang terjadi beberapa tahun lalu di Garuda.

BACA JUGA: Berita Terkini Garuda Indonesia, Erick Thohir Bergerak, Membawa Bukti Audit

"Kami memastikan akan mendukung penuh penyelidikan tersebut dan akan menindaklanjuti setiap keperluan penyelidikan yang disampaikan sebagai bagian dari upaya penegakan good corporate governance (GCG)," tegas Irfan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (11/1).

Irfan menegaskan Garuda berkomitmen untuk mendukung setiap upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas perusahaan dalam setiap aktivitas bisnisnya.

BACA JUGA: Syarief Hasan Beberkan Alasan Mendukung Restrukturisasi Garuda Indonesia

"Hal tersebut yang juga turut menjadi aspek fundamental dalam misi transformasi perusahaan yang tengah kami jalankan saat ini," tegasnya.

Irfan menambahkan Garuda sedang berbenah untuk memiliki fondasi tata kelola perusahaan yang juga sehat dan solid dalam mengakselerasikan kinerja usaha ke depannya.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Memasuki Zona Penjajakan Restrukturisasi

Erick Thohir diketahui menyambangi Kejaksaan Agung untuk melaporkan kasus keuangan yang melanda maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero).

"Kami berikan bukti-bukti audit investigasi, jadi bukan tuduhan," kata Erick Thohir kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa.

Menurut Erick, pihaknya menyampaikan terkait rencana pemerintah yang ingin melakukan restrukturisasi untuk menyelamatkan Garuda Indonesia.

"Juga memberikan sejumlah bukti tentang pembelian pesawat ATR 72-600," bebernya.

Garuda dilanda badai keuangan akibat salah kelola di masa lalu yang mengakibatkan utang perusahaan membengkak lebih dari Rp 140 triliun.

Kementerian BUMN mengambil langkah restrukturisasi untuk menyelamatkan maskapai pelat merah itu.

Erick Thohir menegaskan Kementerian BUMN akan fokus melakukan transformasi agar Garuda bisa lebih akuntabel, profesional, dan transparan.

"Ini bukan sekedar penangkapan atau menghukum oknum yang ada, tetapi perbaikan administrasi menyeluruh," ujarnya. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler