JAKARTA - Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation/GACA) dan pihak Bandara King Abdul Aziz menetapkan Garuda Indonesia sebagai the best airlines dalam hal pengangkutan layanan haji 2012. Sebelumnya Garuda "hanya" menyabet gelar maskapai dengan layanan dan kerja sama terbaik (excellent service and cooperation) selama tiga tahun berturut-turut.
Kabar itu disampaikan VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto kemarin. Kata Pujo, sapaannya, penghargaan tersebut telah disampaikan Dirjen Bandara King Abdul Aziz H.E. Abdulhameed Abalary kepada General Manager Garuda Indonesia Arab Saudi Fikdanel Taufik.
Pujo menuturkan, penghargaan tersebut didasarkan pada tiga aspek. Yakni, perencanaan penerbangan haji, operasional dan pelayanan, serta tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP). "Dan, Garuda dinilai punya OTP paling tepat waktu. Baik dalam fase arrival maupun departure," ungkap Pujo.
Ditilik dari sisi layanan, Garuda juga the best dalam prosedur penanganan penumpang saat kedatangan maupun keberangkatan. Selain itu, Garuda punya perencanaan operasional yang baik. Garuda bisa memanfaatkan utilisasi slot atau jadwal penerbangan haji hingga 100 persen. Artinya, seluruh slot yang diberikan bisa terpakai maksimal dengan jumlah jamaah yang terlayani mencapai 295 kloter.
"Pada periode operasional haji 2012, berdasar riset, Garuda meraih persentase tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction index) di atas 80 persen," tutur Pujo.
Garuda Indonesia merupakan maskapai yang mengangkut jamaah haji dengan jumlah terbesar, yaitu 112.473 orang yang tergabung dalam 295 kelompok terbang (kloter) dari sepuluh embarkasi. Maskapai badan usaha milik negara tersebut mengoperasikan 15 pesawat dalam penerbangan haji. Yakni, 1 pesawat Boeing 767-300 ER, 3 pesawat Boeing 747-400, dan 11 pesawat Airbus A-330.
Pujo mengklaim pesawat-pesawat tersebut rata-rata berusia muda. Bahkan, ada pesawat yang baru lahir pada 2010.
Pada angkutan haji 2012, Garuda tercatat memiliki OTP sebesar 85 persen. "Itu berarti, terjadi peningkatan ketepatan waktu dibandingkan pelaksanaan penerbangan haji tahun 2011 yang sebesar 83,3 persen," lanjutnya.
Salah satu bentuk peningkatan pelayanan haji yang dilaksanakan Garuda Indonesia adalah penyediaan masakan khas Indonesia bagi jamaah haji dan perekrutan 556 orang awak kabin yang 60 persen di antaranya berasal dari daerah embarkasi. "Itu dilakukan untuk mengantisipasi kendala bahasa mengingat sebagian jamaah hanya mampu berbahasa daerah," jelasnya. (wir/c10/dos)
Kabar itu disampaikan VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto kemarin. Kata Pujo, sapaannya, penghargaan tersebut telah disampaikan Dirjen Bandara King Abdul Aziz H.E. Abdulhameed Abalary kepada General Manager Garuda Indonesia Arab Saudi Fikdanel Taufik.
Pujo menuturkan, penghargaan tersebut didasarkan pada tiga aspek. Yakni, perencanaan penerbangan haji, operasional dan pelayanan, serta tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP). "Dan, Garuda dinilai punya OTP paling tepat waktu. Baik dalam fase arrival maupun departure," ungkap Pujo.
Ditilik dari sisi layanan, Garuda juga the best dalam prosedur penanganan penumpang saat kedatangan maupun keberangkatan. Selain itu, Garuda punya perencanaan operasional yang baik. Garuda bisa memanfaatkan utilisasi slot atau jadwal penerbangan haji hingga 100 persen. Artinya, seluruh slot yang diberikan bisa terpakai maksimal dengan jumlah jamaah yang terlayani mencapai 295 kloter.
"Pada periode operasional haji 2012, berdasar riset, Garuda meraih persentase tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction index) di atas 80 persen," tutur Pujo.
Garuda Indonesia merupakan maskapai yang mengangkut jamaah haji dengan jumlah terbesar, yaitu 112.473 orang yang tergabung dalam 295 kelompok terbang (kloter) dari sepuluh embarkasi. Maskapai badan usaha milik negara tersebut mengoperasikan 15 pesawat dalam penerbangan haji. Yakni, 1 pesawat Boeing 767-300 ER, 3 pesawat Boeing 747-400, dan 11 pesawat Airbus A-330.
Pujo mengklaim pesawat-pesawat tersebut rata-rata berusia muda. Bahkan, ada pesawat yang baru lahir pada 2010.
Pada angkutan haji 2012, Garuda tercatat memiliki OTP sebesar 85 persen. "Itu berarti, terjadi peningkatan ketepatan waktu dibandingkan pelaksanaan penerbangan haji tahun 2011 yang sebesar 83,3 persen," lanjutnya.
Salah satu bentuk peningkatan pelayanan haji yang dilaksanakan Garuda Indonesia adalah penyediaan masakan khas Indonesia bagi jamaah haji dan perekrutan 556 orang awak kabin yang 60 persen di antaranya berasal dari daerah embarkasi. "Itu dilakukan untuk mengantisipasi kendala bahasa mengingat sebagian jamaah hanya mampu berbahasa daerah," jelasnya. (wir/c10/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batavia Air Dipailitkan, Forwarder Tanggung Kerugian
Redaktur : Tim Redaksi