jpnn.com, JAKARTA - Beberapa perusahaan penerbangan terkemuka seperti Singapore Airlines, Thai Airways dan Virgin Australia, termasuk juga Garuda Indonesia mengeluarkan pembatasan atau larangan untuk membawa laptop MacBook Pro 15 ke dalam pesawat.
Pembatasan itu dilakukan setelah ada pemberitahuan dari Apple untuk menarik laptop tersebut, terutaman MacBook model 2015 karena masalah di baterai laptop.
BACA JUGA: Suwarso Ungkap Penyebab Penerbangan Perdana Garuda Rute Batam-Beijing Diundur
BACA JUGA: BEI Minta Garuda Indonesia Segera Perbaiki Laporan Keuangan
Apple menemukan baterai dari MacBook Pro 15 lansiran 2015 bisa menjadi panas dan dapat berpotensi meledak. Tentunya ini bukanlah hal yang baik terutama untuk baterai lithium-ion.
BACA JUGA: Bandara Internasional Hong Kong Kembali Dibuka, Garuda Indonesia Beroperasi Normal
Menurut VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan, maskapai Garuda Indonesia mengeluarkan larangan bagi penumpang untuk membawa produk tersebut ke dalam pesawat baik di kabin, bagasi maupun layanan kargo.
Hal itu sejalan dengan aturan yang dikeluarkan oleh European Union Aviation Safety Agency (EASA) serta regulasi dari IATA Dangerous Goods Regulations (Special Provisions A154) terkait pemblokiran produk MacBook.
BACA JUGA: Selesaikan Keberangkatan Haji, Garuda Indonesia Terbangkan Sebanyak 110.247 Jemaah
Masalah baterai pada MacBook Pro memang diakui pihak Apple, terutama pada model MacBook pro 15 inci (Retina display) yang dirilis pertengahan 2015, dan dijual antara tahun 2015 sampai 2017. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Kualanamu Kini Terkoneksi dengan London Heathrow
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Rasyid Ridha