Garuda Terpuruk Terlilit Utang, Sekarga Minta Pemerintah Bertanggung Jawab

Kamis, 16 September 2021 – 21:12 WIB
Ilustrasi Garuda Indonesia. Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) menilai kondisi bisnis maskapai pelat merah terpukul itu sejak awal 2020 hingga saat ini akibat pandemi Covid-19.

Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty mengatakan Garuda Indonesia tetap melakukan kegiatan operasional walaupun tingkat keterisian penumpang menurun drastis.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Memasuki Zona Penjajakan Restrukturisasi

Dia juga menyebut pendapatan perusahaan menurun dan tidak sebanding dengan biaya operasional.

"Sebelum mengalami dampak Covid-19, Garuda Indonesia sudah memiliki beban masa lalu akibat dari kebijakan manajemen yang berujung pada meningkatnya beban utang, khususnya utang dalam hal pengadaan Armada Pesawat dan Mesin Pesawat," kata Tomy, Kamis (16/9).

BACA JUGA: Kiai Maman: Yang Dikatakan Letjen Dudung Adalah Warning

Tomy menyatakan pemerintah harus turut bertanggung jawab pada beban masa lalu yang disebabkan oleh jajaran dewan komisaris dan dewan direksi sebelumnya yang diangkat pemerintah.

"Demikian juga Lembaga Audit (BPK dan BPKP, red) juga harus ikut bertanggung jawab karena selama ini mereka yang melakukan Audit," ucap Tomy.

BACA JUGA: Gibran Berpotensi Lompat dari Solo ke DKI, tetapi Ada Kode Keras Djarot

Dia menegaskan bahwa permasalahan yang terjadi di Garuda Indonesia saat ini bukan karena kesalahan kinerja karyawan.

Kemudian, Tomy juga meminta pemerintah selaku pemilik 60,54 persen saham Garuda Indonesia untuk memberikan perhatian dan dukungan guna menjaga kelangsungan maskapai kebanggaan bangsa itu.

"Sebagai wujud dari kepedulian menjaga kelangsungan Flag Carrier, kami di internal telah melakukan upaya efisiensi termasuk melakukan pemotongan gaji mulai dari 30 hingga 50 persen. Kami tetap bekerja profesional dengan mengedepankan safety, security, dan service," papar Tomy.

Sekarga menilai Garuda Indonesia memiliki nilai nasionalisme karena peranan masyarakat Aceh di masa lalu.

Sebab, masyarakat Aceh telah menyumbangkan harta dan emas sehingga Presiden Soekarno bisa membeli pesawat pertama untuk Indonesia yang menjadi cikal bakal Garuda Indonesia.

"Kami berharap pemerintah memberikan perhatian dan dukungan penuh dan kami juga memohon dukungan doa dari seluruh rakyat Indonesia," pungkas Tomy. (mcr9/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler