"Kami harapkan pemberian penghargaan ini dapat membuka peluang kerjasama baru antara Indonesia dan Rusia, terutama untuk mendongkrak kunjungan dari sektor pariwisata dan ekonomi," ujar Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto kemarin.
"Saat ini Garuda Indonesia belum memiliki penerbangan langsung ke Rusia.
Akan tetapi, Garuda Indonesia telah memperluas jaringan ke wilayah barat (western outbonds), yaitu daerah yang lebih jauh dari Abu Dhabi, melalui kerjasama dengan maskapai Etihad Airways pada Oktober 2012 lalu. "Dengan kerjasama codeshare ini, penumpang dari Rusia dapat memakai Etihad lalu berganti Garuda," sebutnya.
Demikian juga penumpang Garuda Indonesia yang berangkat dari Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dapat terhubung dengan penerbangan Etihad Airways ke lebih 80 kota di 50 negara di dunia, termasuk ke kota Domodevo, Rusia,"Ini kerjasama yang saling menguntungkan dengan Etihad," tegasnya.
Pujo menambahkan, kemarin Garuda berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Moscow Exchange Annual Report Competition, yang diadakan Bursa Efek Moskow, Rusia,"Ajang kompetisi ini diikuti oleh 155 peserta di tiap kategori," lanjutnya.
Garuda mendapatkan peringkat pertama untuk kategori Best Annual Report of Foreign Company. Adapun penilaian didasarkan pada kelengkapan informasi, compliance, Good Corporate Governance (GCG), kinerja perusahaan, serta prospek perusahaan ke depan.
"Pemberian penghargaan diterima oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun," terangnya.
Djauhari menyambut baik penghargaan yang diberikan Bursa Efek Moskow kepada Garuda Indonesia, sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia dalam kompetisi tersebut.
"Pada tahun 2011 tercatat sebanyak 90 ribu wisatawan asal Rusia berkunjung ke Indonesia. Tahun ini diperkirakan akan melebihi 100 ribu," tandasnya.
Di sisi lain, nilai transaksi ekspor impor Indonesia dan Rusia pada 2011 mencapai USD 2,544 juta, terdiri dari nilai ekspor Indonesia ke Rusia sebesar USD 863 ribu dan nilai impor dari Rusia ke Indonesia USD 1,68 juta. Nilai transaksi ini diharapkan dapat terus meningkat. "Tentunya hubungan bisnis akan meningkatkan penerbangan ke Indonesia juga," jelasnya. (wir/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honda Kejar Sisa Target dengan City Car
Redaktur : Tim Redaksi