Garuda Tertua- Laos Termuda

Kamis, 20 November 2014 – 08:16 WIB
Firman Utina. Foto: ok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Tampil di Piala AFF 2014, Timnas Indonesia wajib mematok target juara. Alfred Riedl yang menjadi pelatih saat Timnas menembus final AFF 2010 pun dipanggil kembali. Seperti bernostalgia, banyak pemain dari tim 2010 dipanggil.

Pemain senior berpengalaman memang mengisi Tim AFF kali ini. Itu pula yang membuat skuad Garuda memiliki skuad dengan usia rata-rata tertinggi, mencapai 28,08 tahun. Pemain tertua di tim adalah Cristian Gonzales, striker andalan Riedl  di 2010 silam.

BACA JUGA: Riedl Tebar Optimisme di Vietnam

Selain dia, ada banya pemain usia kepala tiga yang dipanggil. Mereka adalah I Made Wirawan (32 tahun), Zulkifly Syukur (30 tahun), M Ridwan (34 tahun), Firman Utina (32 tahun), Raphael Maitimo (30 tahun), dan Sergio Van Dijk (32 tahun).

Tak perlu dibandingkan dengan Vietnam yang hanya membawa dua pemain 30 tahun ke atas, dengan Filipina pun, Indonesia masih lebih banyak. Filipina sudah bisa move on, dengan menepikan beberapa pemain senior seperti Eduard Secapano  dan Ray Anthony Jonsson, sehingga tinggal menyisakan enam pemain.

BACA JUGA: Bendol akan Boyong Pemain ke Tanjung Enim untuk TC

Meski demikian, Asisten pelatih Wolfgang Pikal menyebut, secara pengalaman dan kualitas fisik, pemain-pemain yang dibawa oleh Riedl, masih mumpuni.

"Ini adalah pemain terbaik yang sudah dipilih oleh pelatih. Jadi tidak ada yang peru dipertanyakan lagi, sekarang kita fokus untuk bisa meraih hasil yang baik," katanya saat ditemui di Bandara sebelum berangkat ke Hanoi, Selasa (18/11) lalu.

BACA JUGA: Gelandang Persija Bakal Hengkang ke Sriwijaya FC

Mengejar peluang 25 persen untuk juara, skuad Garuda sejatinya seperti lokomotif tua, yang harus bersaing dengan tim-tim di grup A yang banyak membawa skuad Muda. Laos adalah salah satu tim yang banyak membawa pemain muda, karena itu usia rata-rata pemainnya mencapai 18,9 tahun.

Melihat Timnas lain yang telah banyak melakukan regenerasi, makin jelaslah bahwa AFF bukanlah target utama tim-tim Asia Tenggara yang telah mapan seperti Thailand ataupun Vietnam.

Mereka menjadikan ajang AFF ini sebagai pintu masuk untuk membangun tim mempersiapkan kualifikasi piala dunia atau piala piala Asia, karena itu banyak pemain muda dirobitkan.

Dengan gerbong lokomotif tuanya, dibutuhkan tenaga ekstra oleh skuad Garuda untuk meraih titel juara. Tenaga tambahan berupa bonus dari beberapa sponsor, PSSI, dan Kemenpora pun terus disiapkan agar target prestasi itu tercapai.

"Kami yakin dengan pengalaman pemain yang ada. Beberapa pemain juga sudah menunjukkan kualitasnya di kompetisi lokal. Peluang untuk juara cukup terbuka," terang wakil kapten tim Zulkifly Syukur. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Tujuh Pemain Dipertahankan Persija


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler