Garuda Tunggu Hasil Tes Urine Kopilot dari BNP Sulsel

Selasa, 06 Agustus 2013 – 15:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia Pujobroto mengaku belum menerima hasil resmi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait adanya kabar yang menyebut Copilot Garuda terindikasi menggunakan narkoba dan obat-obatan terlarang.

"Sehubungan dengan pemberitaan mengenai adanya Copilot Garuda Indonesia yang dinyatakan terindikasi psikotropika, kami sampaikan bahwa hingga saat ini Garuda belum menerima hasil resmi dari BNN berkaitan pemeriksaan copilot Victor Munoz," ujar Pujo di Jakarta, Selasa (6/8).

BACA JUGA: Pedagang Ketupat Raup Untung Hingga Rp 15 Juta

Lebih lanjut Pujo jelaskan bahwa Copilot Victor Munoz kemarin tengah menjalani pemeriksaan urine menjelang keberangkatan dari Makasar ke Kendari. "Namun masih akan dilaksanakan pemeriksaan lanjutan dan Garuda masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan  tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sulawesi Selatan menyatakan, ada seorang kopilot pesawat maskapai Garuda Indonesia yang terindikasi menggunakan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba). Hal itu terungkap dalam pemeriksaan tes urine yang dilakukan terhadap pilot dan kru pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin, (5/8) kemarin.
 
Kepala BNNP Sulsel, Kombes Polisi Richard Nainggolan mengatakan, pemeriksaan dilakukan sebagai bagian dari operasi ketupat lebaran 1434 H. "Ini untuk menjamin memberikan pelayanan terbaik serta jaminan keselamatan kepada para pemudik," kata Kombes Polisi Richard Nainggolan saat dihubungi.
 
Ia menambahkan, dalam pemeriksaan tersebut, salah seorang kopilot dari pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 678 tujuan Kendari terindikasi awal menggunakan narkoba. Tapi, kata Richard, perlu pendalaman lebih intensif untuk memastikan hasil tes urine.
 
Pemeriksaan tes urine itu berlangsung sekitar dua jam, yakni dari pukul 13.00-15.00 WITA. BNP Sulsel melakukan pemeriksaan tes urine terhadap enam maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia, Lion, Sriwijaya, AirAsia, Merpati, dan Wings Air. "Ada sekitar 20 orang terdiri dari pilot dan co pilot kami periksa," kata Richard. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan MK Somasi Presiden SBY

BACA JUGA: Sipir Dilarang Libur

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Koruptor Nikmati Remisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler