jpnn.com, CIREBON - Ratusan warga menyerbu kegiatan operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, Sabtu (18/3). Kelangkaan gas melon dalam dua minggu terakhir serta tingginya harga gas membuat pihak Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Cirebon menggelar operasi pasar (OP).
Seorang warga, Komariah (41) mengaku senang dengan adanya OP gas tersebut. Pasalnya, dalam dua pekan terakhir mengaku kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram untuk kebutuhan sehari-hari. Harga gas yang dijual dalam OP gas juga lebih murah yakni Rp15.000 per tabung.
BACA JUGA: Gelar Pasar Murah, AGP Jual Cabai Rp 55 Ribu per Kg
"Kadang-kadang ada, kadang-kadang enggak ada. Gak tentu," ujarnya.
Selain itu, kata Komariah, kalau pun ada di warung-warung, harganya relatif mahal berkisar antara Rp22ribu-Rp25ribu.
"Sudah dua minggu ini susah cari gas. Saking susahnya dapat gas elpiji 3 kg saya sampai harus pesan dulu, baru sore atau besoknya diambil, itu juga kalau ada," katanya.
Warga lainnya, Rastiman (45) mengatakan, sudah hampir satu minggu dirinya sangat sulit mendapatkan gas 3 kg. Para penjual, kata dia, mengaku dagangannya habis.
"Pernah ada, tapi itu nggak sampai lima belas menit sudah habis lagi, dan harganya sampai Rp25ribu," ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Argasunya, Dudung Abdul Barry melalui Kasie Pemerintahan Muhammad Sopian mengatakan, operasi pasar yang digelar untuk menekan harga kebutuhan pokok yang terus melambung tinggi.
"Yang tercatat saat operasi pasar tadi 300 tabung gas tersalurkan ke masyarakat," ujarnya.
Syarat untuk membeli gas elipiji 3 kg di operasi pasar tersebut, lanjut Sopian, maksimal pembelian 2 tabung dan membawa fotokopi Kartu Keluarga. Dirinya berharap adanya operasi pasar bisa mengurangi beban masyarakat. "Khususnya bagi yang tidak mampu," harapnya. (mik)
Redaktur & Reporter : Adil