jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tentang kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia) gaya baru, merupakan bagian dari komunikasi politik.
Gatot sebelumnya menyebut hasil penelusurannya memperlihatkan ada kebangkitan partai komunis Indonesia (PKI) gaya baru.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul Mengingatkan Gatot Nurmantyo tentang Peristiwa 29 September 2017
Bahkan, Gatot mengklaim, karena berupaya "membungkus" gerakan kebangkitan PKI tersebut, dirinya diherhentikan dari jabatannya sebagai panglima TNI.
"Saya cenderung menganggapi pernyataan Gatot itu bagian dari komunikasi politik," ujar Ramses kepada jpnn.com, Jumat (25/9).
BACA JUGA: Tanggapi Pernyataan Gatot Nurmantyo soal PKI, Jubir BIN: Under Control
Direktur eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini menduga, Gatot Nurmantyo ingin menaikkan rating menuju pelaksanaan Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Ramses mengakui, isu PKI hingga saat ini masih cukup seksi untuk menarik perhatian masyarakat.
BACA JUGA: Masinton Sebut Gatot Nurmantyo Bermental Cengeng, tak Cocok jadi Pemimpin
Terutama jelang peristiwa G 30 S/PKI, masih kerap memunculkan pro dan kontra.
"Ya bisa saja dia (Gatot) mau maju capres sehingga isu PKI yang didagangkannya," kata Ramses.
Dosen di sejumlah perguruan tinggi ini kemudian mencoba berandai-andai pernyataan Gatot benar.
Sebagai seorang panglima TNI ketika itu, kata Ramses, informasi yang diperoleh Gatot tentu datang dari para anak buah di lapangan.
Artinya, pemerintah kalau memang ingin mendalami pernyataan Gatot, tinggal memanggil dan meminta informasi dari para bekas anak buahnya ketika itu.
"Jadi, sebenarnya sangat sederhana. Kan kalau benar ada, tinggal pemerintah menanyakan ke anak buah Gatot yang masih dinas saat ini sehingga tidak menjadi bola liar," pungkas Ramses.
Untuk diketahui, Jenderal Gatot dilantik sebagai Panglima TNI pada Rabu, 8 Juli 2015, di Istana Negara oleh Presiden Jokowi.
Dia dilantik menggantikan Jenderal (Purn) Moeldoko lewat Keppres No 49/TNI tertanggal 6 Juli 2017.
Gatot kemudian diganti oleh Marsekal Hadi Tjahjanto yang dilantik Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI di Istana Negara, 8 Desember 2017.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang