jpnn.com, JAKARTA - Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digadang-gadang ditetapkan akhir April 2024, hingga saat ini belum kelihatan hilalnya.
Dewan Pembina Forum Honorer K2 Tenaga Teknis Administrasi Indonesia Nur Baitih ikut menyorot kondisi tersebut.
BACA JUGA: Inilah yang Dimaksud PPPK dari Formasi Khusus, Honorer Wajib Tahu
Dia menilai seusai Pemilu 2024, gaung RPP Manajemen ASN tiba-tiba hilang sekejap.
Sangat berbeda sebelum pemilu, baik eksekutif maupun legislatif gencar menyuarakan RPP Manajemen ASN.
BACA JUGA: Banyak PPPK Menerima SK, tetapi Jumlah Honorer Masih Bertumpuk
"Gaungnya gak bunyi lagi, senyap bak ditelan bumi. Ada apakah ini," kata Nur Baitih kepada JPNN.com, Sabtu (27/4).
Dia pun menagih janji Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas soal penetapan RPP Manajemen ASN.
Begitu juga dengan janji Menteri Anas mengenai pengangkatan honorer menjadi PPPK tahun ini.
Bunda Nur, sapaan akrab Nur Baitih khawatir realisasinya bakal terganjal dengan alasan menunggu kebijakan pemerintahan baru.
"Mana janji MenPAN-RB Azwar Anas untuk mengangkat honorer menjadi PPPK. Ini sudah mau bulan Mei lho," seru Bunda Nur.
Dia menyampaikan kondisi honorer K2 saat ini menanti-nanti pembukaan seleksi PPPK 2024.
Sampai sekarang belum ada tanda-tanda kapan pembukaan seleksi CPNS 2024 dan PPPK.
Seharusnya akhir April ini PP Manajemen ASN sudah berlaku.
"UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN sudah mengamanatkan RPP Manajemen ASN ditetapkan menjadi PP pada April 2024. Ini sudah mau habis April dan jika loncat Mei berarti sudah 7 bulan," tegasnya.
Dia menyesalkan sikap pemerintah yang senyap setelah pascapemilu. Semestinya ada pencepatan pembukaan PPPK buat honorer.
Dengan belum ada sinyal pembukaan seleksi CPNS dan PPPK 2024, dia khawatir tidak akan selesai. Padahal, pengangkatan honorer menjadi ASN dituntaskan pada Desember 2024.
"Katanya mau mengangkat honorer menjadi PPPK tanpa tes. NIP PPPK untuk honorer sudah disiapkan. Mana semua janjinya Pak Menteri," pungkas Nur Baitih. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad