Kepala Dinkes Pasaman Barat drg Yandra Ferry kepada POSMETRO PADANG (JPNN Grup), Selasa (15/6) mengatakan, jumlah angka kematian bayi tersebut paling banyak ditemukan di Kecamatan Kinali
BACA JUGA: MANOKWARI: UPL Tak Cair, PNS Ancam Mogok Massal
Pada 2008 lalu, kasus gizi buruk 2008 mencapai 2,9 persen dari jumlah kelahiranBACA JUGA: MANOKWARI: Perawat Mogok, UGD Disegel
Kebanyakan penyebabnya, akibat tidak teraturnya pola makan yang disajikan oleh para orang tua balita.”Kita akui, kasus gizi buruk ini adalah satu permasalahan yang sering ditemukan di lapangan
BACA JUGA: Lagi Ngopi, 4 Warga Disambar Petir
Sehingga, orang tua tidak memberikan pola makan yang teratur terhadap balitanyaGizi anak tidak terpenuhi berakibat kematian pada kematian balita,” ujar Yandra Ferry.Dijelaskan Yandra, angka kematian ibu melahirkan dari Januari hingga Mei 2010, sebanyak empat kasusBila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah ini jauh lebih berkurangPada 2008 sendiri, angka kematian ibu melahirkan sebanyak 22 kasus, sedangkan 2009 sebanyak 16 kasus
Menurutnya, Dinkes Pasaman Barat saat ini telah melakukan upaya-upaya penyembuhan dengan cara, memberikan makanan tambahan selama tiga bulan berturut-turutPemberian makan ini dilakukan secara gratis, terhadap para balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang”Walaupun belum maksimal, bagi ibu-ibu yang memiliki balita dan mendatangi Posyandu, petugas di sana telah melakukan pemeriksaan dan memberikan makan tambahan gratis,” terang Yandra.
Data Dinkes Pasaman Barat tak Valid.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Rosnini Syafitri membantah, data temuan Dinkes Pasaman Barat tersebutMenurutnya, Dinkes Sumbar telah melakukan penyisiran terhadap 30 ribu balita yang ada di Pasaman BaratHasil penyisiran tersebut, terungkap hanya 25 balita mengalami gizi buruk dan 95 orang mengalami kekurangan gizi
Dari jumlah balita yang mengalami gizi buruk tersebut, enam di antaranya telah kembali normal, setelah dilakukan upaya perbaikan giziSedangkan 19 balita lagi, saat ini sedang dalam perbaikan giziUntuk 95 orang yang mengalami kekurangan gizi, saat ini juga telah dilakukan upaya perbaikan gizi selama dua bulan ke depan
”Kita sudah memeriksa seluruh data Puskesmas yang ada di Pasaman BaratTidak ada satupun ditemukan adanya kematian bayi, akibat gizi buruk,” kata Rosnini(cr5/fn/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Tahanan Kabur di Siang Bolong
Redaktur : Tim Redaksi